Cinangka, Serang (ANTARA News) - Kegempaan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, pada Sabtu (6/11) mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya, namun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi masih menetapkan GAK pada level Waspada II.

"Pada Jumat (5/11) kegemapaan GAK hanya 615 kali, kemudian Sabtu (6/11) meningkat menjadi 623 kali," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasuruan Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang, Minggu.

Menurut dia, kegempaan GAK masih fluktuatif, kadang hanya kisaran 600, tapi juga bisa mencapai lebih dari 720 kali per hari.

Meski kegempaan GAK hanya pada angka 623 kali, namun aktivitas yang dikeluarkan oleh gunung tersebut masih tetap membahayakan bagi warga yang berada pada radius dua kilometer.

"Kami masih mengimbau kepada warga setempat, atau siapapun untuk tidak mendekat," katanya menambahkan.

Saat ini letusan GAK masih terdengar hingga ke pos pemantau yang berjarak 41 kilometer, bahkan sesekali letusan tersebut menggetarkan kaca kantor tersebut.

"Untuk kejadian-kejadian yang ditimbulkan oleh aktivitas GAK masih sama, debu yang dikeluarkan juga mencapai Anyer, karena pengaruh angin," katanya.

Ia menjelaskan, secara rinci kegempaaan yang dikeluarkan oleh GAK di antaranya, vulkanik dalam (VA) 41 kali, vulkanik dangkal (VB) 235 kali, hembusan 184, letusan 63, dan tremor 100 kali.

"Pijaran lava masih keluar, dan akan terlihat sangat jelas pada malam hari," katanya.(*)

(ANT-152/B/S031/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010