Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa jumlah total warga di sekitar lereng Gunung Merapi yang mengungsi hingga saat ini terdata 279.702 jiwa.

Menurut Direktur Pengurangan Risiko Bencana BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin, jumlah korban meninggal dunia hingga saat ini mencapai 141 jiwa dan korban luka 453 orang.

BNPB memperkirakan jumlah pengungsi tersebut akan terus mengalami kenaikan mengingat hingga saat ini satuan dari TNI, Polri dan relawan masih melakukan penyisiran di rumah-rumah warga dan menjemput warga yang masih bertahan.

"Warga yang dijemput akan dibawa ke pengungsian terdekat yang berjarak sekitar 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi," katanya.

Dia juga mengakui masih banyak warga yang menolak dievakuasi dan memilih bertahan di rumahnya.

Namun demi kebaikan bersama pihaknya telah memutuskan untuk melakukan penjemputan paksa bagi masyarakat yang tinggal di zona berbahaya namun menolak untuk evakuasi.

"Penjemputan paksa ini dimaksudkan untuk kebaikan bersama, karena pemerintah telah menetapkan jarak aman 20 kilometer, sehingga masyarakat yang masih tinggal di bawah jarak aman akan dijemput paksa" katanya.

Menurutnya, meskipun jumlah pengungsi diperkirakan terus mengalami kenaikan namun tidak ada masalah berarti terkait daya tampung penampungan.

Selain itu, mengenai logistik juga menurutnya tidak ada masalah, hanya saja pemerintah terus mendorong masyarakat untuk ikut membantu meringankan beban pera pengungsi dengan ikut serta menyalurkan bantuan logistik.

"Pemerintah terus mendorong masyarakat yang mau membantu, karena ini semua tidak lagi hanya menjadi tugas pemerintah melainkan tugas bersama," katanya.

(W004/A041/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010