Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, pihaknya tengah mengkaji hibah dua skuadron pesawat tempur F16 A/B Fighting Falcon dari Amerika Serikat.

"Sedang kita kaji tawaran AS untuk hibah F16, bagaimana tindaklanjutnya kita kaji mendalam," katanya usai melepas pasukan TNI ke Lebanon, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis.

Agus mengatakan, meski hibah namun TNI harus mempertimbangkan besaran anggaran yang harus dialokasikan sehingga 24 unit F16 A/B itu bisa diterima dan digunakan untuk memperkuat armada tempur TNI.

Yang penting, tambah Panglima TNI, pihaknya akan mengkaji dari berbagai sisi, termasuk sisi politik dan hubungan baik kedua negara.

"Kita punya embargo dengan AS, itu juga harus menjadi pertimbangan dan kajian mendalam," kata Agus Suhartono.

Sebelumnya, Pemerintah AS menawarkan F-16 Fighting Falcon varian terbaru F-16 C/D.

Namun, karena keterbatasan angggaran yang dimiliki, maka Pemerintah Indonesia menolak.

Pada kesempatan terpisah, Asisten Perencanaan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Eri Biatmoko mengatakan, pihaknya menginginkan tambahan tiga skuadron pesawat tempur untuk memaksimalkan pengamanan wilayah udara nasional.

"Khusus untuk F16, TNI Angkatan Udara telah memiliki program rutin `Falcon Up` untuk meng-`upgrade` kemampuan pesawat," katanya.

Eri mengungkapkan, pihaknya telah merencanakan menambah enam F16 Fighting Falcon pada 2014.

"Saat ini kita merencanakan meng-upgrade F16 A/B dengan teknologi baru pada 2011 dan 2012 oleh Lockheed Martin. Ini masih proses," katanya.(*)

(T.R018/S023/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010