Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah mendatangkan bantuan prasarana dan sarana air minum dan sanitasi untuk korban Gunung Merapi, Tsunami Mentawai dan longsor Wasior.

Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, Budi Yuwono, saat dihubungi di Jakarta, Minggu, menyebutkan untuk pengungsi Merapi bantuan berupa 450 unit Hidran Umum (HU), 437 unit WC Knock Down/Portable, 27 unit Mobil Tangki Air, 10 unit Pengolah Air Cepat (PAC), 3 Instalasi Penjernihan Air (IPA mobile), 20 Tangki Septik Biority, dan 2.000 jeriken yang tersebar di 27 lokasi pengungsian.

"Seluruh prasarana dan sarana tersebut didistribusikan dan dioperasikan untuk menyediakan air minum dan sanitasi sekitar 75.000 jiwa di sembilan lokasi pengungsian di Kabupaten Sleman, empat lokasi di Kabupaten Klaten, sembilan lokasi di Kabupaten Magelang, serta tujuh lokasi di Kabupaten Boyolali," katanya.

Selain itu, pada Sabtu (13/11) Direktur Jenderal Cipta Karya Budi Yuwono, didampingi para pengurus Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pekerjaan Umum, menyerahkan bantuan berupa selimut, sarung, kasur bayi, kaos oblong, kain, dan handuk yang disampaikan langsung kepada para pengungsi.

Budi memastikan bahwa aksi tanggap darurat ini berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemerintah Daerah setempat.

Aksi ini juga meliputi pemantauan untuk memastikan bantuan itu berfungsi dengan baik dan berlanjut.

Budi juga menambahkan, bantuan sejenis untuk bencana gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat terdiri 2 IPA mobile, 100 unit Pengolahan Air Cepat, 3 unit Mobil Tangki Air, 20 Hidran Umum, 33 WC Knock Down/Portable, 2 unit Dump Truck dan 1.000 Jeriken.

"Peralatan ini diharapkan dapat menyediakan air minum dan sanitasi bagi 2.579 jiwa di sembilan dusun lokasi pengungsian," katanya.

Sedangkan untuk para pengungsi korban bencana banjir bandang di Wasior Papua Barat, Kementerian PU telah mengerahkan bantuan berupa 2 IPA mobile, 30 unit Pengolahan Air Cepat, 2 unit Mobil Tangki Air, 60 unit Hidran Umum, 10 unit WC Darurat, 5 Reservoir Lipat, 1 unit Mobil Tinja, 1 unit Dump Truck dan pipa penyalur air.

"Tidak hanya itu, kami juga genset, tenda operasional (Tenda Hunian Darurat), dan velbed untuk meningkatkan kelayakan kebutuhan pengungsi," katanya.

Budi berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan seluruh peralatan tersebut dengan sebaik-baiknya serta merawatnya dengan baik selama masa tanggap darurat ini, termasuk menghemat penggunaan air dan menjaga kebersihan MCK, tambahnya.

Dihibahkan

Ia juga memastikan, seluruh peralatan bantuan itu akan dihibahkan ke Pemda, kecuali aset pemerintah berupa alat berat seperti IPA Mobile dan Mobil Tangki.

Kedua alat itu yang nantinya akan dikembalikan ke depo masing-masing untuk digunakan kembali sesuai keperluan pada masa mendatang.

"Pasca masa tanggap darurat bencana Wasior, Mentawai, maupun Merapi, kami siap memberikan advis teknis kepada Pemerintah Daerah dan pihak terkait dalam menyiapkan hunian sementara bagi pengungsi berikut prasarananya selama menjalani masa rehabilitasi," katanya.

Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) adalah unit kerja Kementerian PU pembuat kebijakan, pembina dan pengawas, koordinator, fasilitator, pendorong pembangunan penyediaan infrastruktur dasar permukiman.

Selain melakukan tugas pembinaan dan pengembangan di sektor air minum, sanitasi - persampahan, permukiman, dan penataan bangunan dan lingkungan, DJCK juga memiliki tugas dalam penanggulangan dampak konflik sosial dan bencana alam berupa penyediaan bantuan air minum dan sanitasi.
(T.E008/A014/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010