Guangzhou (ANTARA News) - Tim estafet 4x100 meter putra Indonesia memastikan diri ke final pada Asian Games XVI/2010 yang digelar di Stadion Utama Aoti Guangzhou, Selasa.

Tim Indonesia yang berkekuatan Fadlin, Suryo Agung Wibowo, Farrel Oktaviandi, dan Franklin Buruni, pada semifinal mencapai finis di posisi ketiga dengan catatan waktu 39,78 detik.

Catatan waktu itu juga memecahkan Rekor Nasional (Rekornas) 39,79 detik yang yang dicetak oleh kuartet Fadlin, Jhon Muray, Suryo Agung dan Asrul Akbar.

Sementara tim lainnya yang lolos ke final estafet 4x100 meter putra dari heat kedua adalah China, Thailand, dan Arab Saudi.

Tim China yang turun dengan formasi Lu Bin, Liang Jiahong, Su Bintian dan peraih medali 100 meter Lao Yi mencatat waktu fantastik 39,03 detik. Mereka terpaut 0,53 detik dari peringkat kedua, Thailand.

Perjuangan yang dilakukan tim Indonesia untuk bisa menyalip China dan Thailand cukup ketat, bahkan pelari keempat Franklin Buruni terpincang-pincang setelah menyentuh garis finis.

"Otak saya menyuruh berlari lebih kencang karena mendengar derap sepatu di belakang saya, otot kaki saya tertarik, tapi tak apa final nanti saya sudah siap lagi," kata Franklin dengan terpincang-pincang.

Ia mengaku senang karena bisa meloloskan tim Indonesia, meski masih belum bisa mengatasi tim estafet Thailand yang juara SEA Games 2009 di Laos.

Franklin menyebutkan sebagai pelari keempat bertanggung jawab untuk menyiapkan strategi agar mampu finish sempurna. Ia mengharapkan bisa berbuat banyak pada nomor estafet 4X100 meter meski persaingan begitu ketat.

Sementara itu tim pelatih atletik Indonesia, Eni Nuraeni, menyebutkan kuartet pelari Indonesia itu berhasil memecahkan Rekornas, sekaligus merupakan kecepatan tertinggi yang diraih mereka selama ini.

Namun demikian, koordinasi perpindahan tongkat dari pelari pertama Fadlin ke Suryo Agung belum sempurna pada lomba itu.

"Secara umum strategi yang dilakukan pada heat ini berjalan dengan baik, meski perlu ada penyempurnaan dalam peralihan tongkat," kata Eni Nuraeni.

Terkait catatan waktu tim China yang signifikan, Eny menyebutkan kekuatan di nomor itu memang masih berkutat di Cina, meski ia optimis motivasi atlet Indonesia diharapkan bisa mendongkrak penampilannya pada final yang akan digelar Jumat (26/11) mendatang.

(S033/I015/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010