Subang (ANTARA News) - Indonesia membangun kawasan industri bahan berenergi tinggi atau peledak (energetic material center /EMC), untuk memenuhi kebutuhan bahan peledak bagi TNI/Polri.

Pembangunan kawasan di area milik PT Dahana di Kabupaten Subang, seluas 100 hektare itu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Subang, Sabtu.

"Pembangunannya direncanakan selesai pada 2012," kata Menhan dan menambahkan, EMC akan menjadi pusat penelitian dan pengembangan bahan berenergi tinggi se-Asia Tenggara.

Di lingkungan tersebut juga akan berdiri beberapa pabrik baru, gudang, laboratorium, pusat penelitian, dan fasilitas pendukung lainnya. Saat ini sudah beroperasi beberapa pabrik dan gudang bahan peledak.

"Ada fungsi yang ingin kita kembangkan dari industi bahan peledak militer dan non militer. Karena ini bahan peledak di bawah industi strategis, khususnya untuk amunisi dan propelan. Kita sudah klasifikasi untuk menjadikan area ini sebagai kawasan terpadu industri," tutur Menhan.

Purnomo mengemukakan, selama ini kebutuhan bahan peledak, amunisi dan propelan, masih tinggi.

"Namun, belum bisa dipenuhi secara mandiri, hanya oleh Dahana, beberapa perusahaan dan impor. Jika kawasan ini terbangun, diharapkan kita akan mandiri," katanya.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Pembangunan Usaha PT Dahana Harry sampurno, mengemukakan pembangunan kawasan itu tidak bertujuan komersial.

"Tidak ada aspek komersial, misalnya propelan hanya untuk TNI, seperti amunisi PT Pindad, roket PT DI, isinya kita yang buat," ujarnya.

Harry menambahkan, "Jika ada kegiatan ekspor impor maka itu menjadi kewenangan Kementerian Pertahanan."

(R018/S019/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010