Surabaya (ANTARA News) - PT Telkom Divisi Regional Jawa Timur mendeklarasikan Gerakan Internet Keluarga sebagai upaya edukasi dan kampanye pemanfaatan internet secara sehat dan aman.

Deklarasi dilakukan Istri Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Ny Sri Rahayu Tifatul Sembiring dan Vice President Marketing PT Telkom Teni Agustini di Surabaya, Minggu.

Hadir dalam deklarasi itu Istri Wakil Gubernur Jatim Ny. Ummu Fatma Saifullah Yusuf, Kepala Dinas Kominfo Jatim Drs. Sudjono dan General Manager Telkom Jatim Joko Raharjo.

"Kemajuan teknologi informasi tidak boleh dimusuhi, karena justru akan menyulitkan kita. Teknologi informasi harus dimanfaatkan secara bijaksana agar lebih berguna untuk kehidupan," kata Ny. Sri Rahayu.

Ia mengatakan dalam era cyber yang batasannya cenderung nisbi saat ini, dituntut adanya kesiapan dari orang tua dan keluarga untuk mengantisipasi dampak negatif yang muncul.

"Yang terpenting, aspek spritual dan kekuatan cinta serta doa dari keluarga juga tidak boleh dilupakan untuk menghadapi kondisi tersebut," tambah Sri Rahayu.

VP Marketing PT Telkom, Teni Agustini, mengatakan Telkom berkewajiban mendukung pemanfaatan teknologi internet secara sehat dan aman bagi masyarakat.

"Telkom telah melakukan sejumlah upaya untuk menjalankan misi itu, seperti melakukan pemblokiran situs-situs berbau pornografi, eduksi program internet sehat dan membuat konten-konten positif," ujarnya.

Dalam sepuluh tahun terakhir, pengguna internet di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, dari hanya sekitar dua juta menjadi lebih dari 34 juta pengguna pada tahun ini.

"Ke depan, pengguna internet akan semakin tumbuh pesat, karena sarananya makin mudah dijangkau dan harga perangkatnya lebih murah," tambah Teni.

General Manager Telkom Jatim, Joko Raharjo, menjelaskan Gerakan Internet Keluarga telah dirintis melalui kerja sama dengan berbagai elemen dan komunitas masyarakat, seperti guru, blogger dan lembaga pendidikan.

"Sejak Oktober lalu, kami juga telah menggelar pelatihan internet untuk para guru, santri, ibu rumah tangga, pelajar, dan pekerja sosial di sejumlah daerah," katanya.(*) (T.D010/I007/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010