Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta Kamis stabil pada level 9.035/9.045 per dolar karena sebagian besar pelaku sudah meninggalkan pasar terkait liburan Natal.

Direktur Currency Management Group Farial Anwar mengatakan, aktivitas pasar melesu, karena pelaku sudah meninggalkan pasar hanya pemain kecil saja yang masih ada di pasar.

"Kami memperkirakan rupiah tetap berada pada level tersebut, karena aktivitias sangat lesu," ucapnya.

Farial Anwar mengatakan, rupiah masih tetap berada di atas level 9.000 per dolar dan diperkirakan sulit untuk kembali di bawah angka Rp9.000 per dolar.

Meski sebagian pelaku lokal masih mengharapkan masuknya pelaku asing, namun waktu yang tersisa diperkirakan sulit mengangkat rupiah untuk kembali di bawah level 9.000 per dolar, katanya.

Pelaku pasar asing, lanjut dia masih tetap berada di pasar domestik menunggu momen yang tepat untuk kembali masuk pasar.

Apabila ekonomi Indonesia pada tahun depan diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi dibanding tahun ini, karena pasar masih sangat menjanjikan, ucapnya.

Menurut dia, apabila pertumbuhan ekonomi mencapai 6,4 persen maka rupiah diperkirakan akan makin tumbuh dengan baik. Namun pertumbuhan ekonomi di level itu masih belum mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat, katanya.

Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Sofyan Wanandi memperkirakan pertumbuhan ekonomi seharusnya mencapai 6,7 persen yang memberikan lapangan kerja bagi masyarakat.

Padahal pertumbuhan sebesar 6,7 persen dibanding negara-negara Asia relatif lebih rendah, ucapnya.

Di Thailand dan Malaysia masing-masing tumbuh 8 persen, di Filipina 8,2 persen dan China 11 persen serta Singapura mencapai 15 persen.

Karena itu pemerintah diminta dapat menyediakan infrastruktur agar pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh lebih kencang lagi, katanya.

(H-CS/S004/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010