Jakarta (ANTARA News) - Kapten timnas Indonesia, Firman Utina, tidak menyangka dirinya dinobatkan menjadi pemain terbaik Piala AFF 2010 meski timnas Merah Putih gagal menjadi juara untuk keempat kalinya.

"Sebetulnya saya tidak menyangka mendapatkan predikat pemain terbaik," katanya usai pertandingan final kedua Piala AFF 2010 melawan Malaysia di Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu.

Pemain dengan posisi gelandang dan menjadi pengatur serangan timnas Indonesia itu dinilai memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan seluruh pemain yang turun pada turnamen dua tahunan di tingkat ASEAN ini.

Menurut dia, predikat sebagai pemain terbaik yang diraih baginya tidak begitu penting karena yang lebih penting adalah timnas menjadi juara. Namun, upaya yang dilakukan gagal mengantarkan tim Merah Putih merebut juara Piala AFF 2010.

Pada pertandingan final kedua sebetulnya timnas Indonesia memenangi pertandingan dengan skor 2-1. Hanya saja hasil itu belum mampu membawa Indonesia juara karena pada pertandingan final pertama kalah dari Malaysia dengan skor 0-3 dan total agregat 2-4.

Predikat sebagi pemain terbaik, bagi Indonesia bisa dikatakan sebagai pengobat luka. Karena predikat tersebut hanya satu-satunya yang bisa diraih. Untuk pencetak gol terbanyak diraih oleh striker Malaysia Mohd Safee bin Mohd Sali yang menciptakan total lima gol.

Ditanya hasil tendangan penalti yang dilakukan, Firman mantan pemain Arema Malang itu mengaku hal tersebut adalah sebuah kegagalan karena tidak mampu melaksanakan tugas dengan baik.

Tendangan pinalti Firman Utina mampu ditangkap oleh penjaga gawang Malaysia Khairul Fahmi Bin Che Mat. Kondisi itu membuat pemain lawan lebih semangat dan menciptakan gol terlebih dahulu lewat Safee. Indonesia membalas lewat gol M.Nasuha dan M. Ridwan, sehingga membuat skor akhir menjadi 2-1 untuk tim Merah Putih.(*)
(T.B016/I015/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010