Kendari (ANTARA News) - Warga Pulau Sagori, Kecamatan Kabaena, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam sepekan terakhir terisolasi karena cuaca buruk yang melanda wilayah pulau tersebut.

"Sejak sepekan ini, kami warga Pulau Sagori tidak bisa keluar pulau, karena gelombang laut disertai tiupan angin kencang cukup keras," kata Kepala Dusun Pulau Sagori, La Riyfu kepada ANTARA melalui telepon dari Sagori, Jumat malam.

Menurut La Riyfu, nelayan Pulau Sagori yang rata-rata hidup sebagai nelayan, sudah sepekan ini tidak melaut karena cuaca buruk.

Selama sepekan ini, kita para nelayan Pulau Sagori tidak bisa ke mana-mana karena gelombang laut disertai tiupan angin kecang di sekitar pulau cukup keras," katanya.

Kalau keadaan cuaca ini tidak segera membaik kata La Riyfu, warga Pulau Sagori akan mengalami kesulitan besar.

"Untuk memenuhi kebutuhan pokok warga seperti beras, minyak tanah dan sebagainya termasuk kebutuhan air bersih, harus didatangkan dari Pulau Kabaena. Makanya, kalau cuaca tidak segera membaik, kita warga Sagori dalam kesulitan besar," katanya.

Pulau Sagori, merupakan pulau kecil berpasir putih yang berjarak sekitar 17 mil laut dari Pulau Kabaena.

Warga pulau yang berjumlah 100-an kepala keluarga itu, seluruhnya menggantungkan hidup dari hasil melaut.

Menurut La Riyfu, para nelayan saat ini hanya bisa melaut tidak jauh dari pesisir pantai, karena gelombang laut disertai tiupan angina kecang cukup tinggi, berkisar antara dua sampai tiga meter.

"Karena melaut tidak jauh dari kawasan pulau, hasil tangkapan kita para nelayan sangat sedikit. Untuk makan keluarga, terkadang tidak cukup," katanya.(*)
(SO32/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011