Seoul (ANTARA News) - Korea Utara telah mengembangkan sebuah program pengayaan uranium -- langkah kedua yang merupakan syarat untuk menciptakan bom nuklir -- sejak akhir 1990an, kata seorang pembelot senior pada Rabu.

Desertir yang dikutip surat kabar Korea Selatan Chosun Ilbo itu mengatakan instalasi pemisah material uranium itu dibangun di kota Heechon, yang terletak 57 kilometer dari timur laut kompleks nuklir utama di Yongbyon, sebagaimana dikutip dari AFP.

Korut meningkatkan kekhawatiran terhadap keamanan ketika pada November ketika mereka menunjukkan instalasi pengayaan uranium yang berjalan dengan baik dan dikatakan telah dilengkapi dengan ratusan mesin pemisahan material uranium, yang akan dikunjungi para ilmuwan Amerika Serikat.

Mereka mengatakan proyek itu merupakan bagian dari program energi nuklir damai, namun para ahli mengatakan bahwa proyek itu dapat dengan mudah diprogram ulang guna memproduksi uranium tingkat tinggi yang merupakan langkah kedua untuk membuat sebuah bom dengan tambahan penguasaan teknologi operasi plutonium.

Pembelot Korut itu diidentifikasi sebagai mantan pejabat senior pemerintah Korut oleh Chosun sehingga memiliki pengetahuan yang mendalam tentang industri militer.

Dilaporkan bahwa pembelot itu mengatakan proyek di Heechon dimulai pada akhir 1990an -- sekitar satu dekade sebelum Korut mengumumkan ke publik bahwa mereka tengah menjalankan pengayaan uranium.

Motor -- sebuah komponen utama dari mesin pemisah -- diimpor dari beberapa negara seperti Jepang, Prancis, dan Rusia karena Korut tidak dapat membuatnya sendiri," katanya seperti dikutip surat kabar itu.

Heechon merupakan tempat bagi banyak pabrik komponen listrik dan mesin-mesin untuk pabrik, menurut Chosun. Pemimpin Korut Kim Jong-Il sempat mengunjungi kota industri itu sebanyak tujuh kali pada 2010.

Korut yang menggunakan plutonium hasil pengayaan dari reaktor Yongbyon, telah menggelar uji coba nuklir pada 2006 dan 2009. Diyakini bahwa mereka kini memiliki jumlah plutonium yang cukup untuk membuat enam hingga delapan bom atom.

Pembelot Korut itu mengatakan bahwa Pyongyang sepertinya akan meningkatkan kemampuan kapabilitas nuklirnya melalui percobaan nuklir ketiga, karena program senjata mereka sedang dalam efisiensi.

Seorang juru bicara dinas intelijen Korsel mengatakan infromasi tentang pabrik pengayaan di Heechon itu belum dapat dikonfirmasi kebenaranya.

Korut menutup kompleks Yongbyon pada Juli 2007 melalui kesepakatan pelucutan nuklir yang dibantu enam negara. Namun pembicaraan enam pihak terhenti pada Desember 2008 ketika timbul perdebatan tentang cara untuk denuklirisasi itu.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011