Washington (ANTARA News) - Seorang warga Amerika Serikat yang pandai dalam bahasa China Mandarin, Jumat, dijatuhi hukuman empat tahun penjara karena berkonspirasi untuk membuka informasi pertahanan nasional pada agen-agen intelijen Beijing.

Glenn Shriver (28), dari Grand Rapids, Michigan, mengaku bersalah pada 22 Oktober atas satu tuduhan melakukan konspirasi untuk menyampaikan informasi pertahanan nasional ke seseorang yang tidak berhak untuk menerimanya.

Ia dihukum oleh Hakim Pengadilan Distrik AS Liam O`Grady di Virginia, jelas departemen kehakuman.

Pemerintah mengatakan Shriver telah berhubungan dengan pejabat-pejabat intelijen China ketika ia belajar di China pada 2004 dan bahwa ia telah mencari pekerjaan intelijen pemerintah atau penegak hukum AS atas permintaan agen-agen itu.

Ia kemudian berbohong mengenai sebuah daftar pertanyaan (untuk mendapatkan) pekerjaan CIA mengenai hubungan tersebut dan mengabaikan perjalanan ke China.

Dari 2005 hingga 2010, menurut beberapa pejabat, Shriver telah berupaya untuk mendapatkan pekerjaan sebagai pegawai Dinas Urusan Lur Negeri AS pada Deplu dan sebagai seorang pegawai kantor klandestin Badan Intelijen Pusat (CIA).

Pada waktu itu, ia memelihara kontak sering dengan pejabat intelijen China dan menerima lebih dari 70.000 dolar dalam tiga pembayaran uang kontan terpisah untuk tindakan yang para pejabat itu katakan sebagai "persahabatan".

"Shriver telah menjual negaranya dan acap kali mengusahakan jabatan dalam masyarakat intelijen kita agar supaya ia dapat memberikan informasi rahasia pada PRC," ujar Penuntut AS Neil MacBride.

"Upaya untuk memperoleh akses ke informasi sensitif merupakan ancaman serius pada keamanan nasional kita. Kita akan melakukan apa saja menurut kekuatan kita untuk menemukan dan menghukum orang-orang yang mengkhianati negara kita."

Beberapa pejabat mengatakan tahun lalu bahwa Shriver telah menerima lebih dari 70.000 dolar pembayaran dari pejabat intelijen China dan bahwa pada Desember 2009, ia menerima pemberitahuan untuk melapor ke Washington bagi pemrosesan terakhir untuk pekerjaan di CIA.

Penghukuman itu terjadi ketika Presiden China Hu Jintao merampungkan kunjungan ke AS di Chicago, setelah pertemuan dengan Presiden Barack Obama dan para pemimpin politik dan usaha di Washington serta makan malam kenegaraan yang mewah, Rabu.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011