Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui berbagai kementerian dan lembaga terkait diharapkan dapat memetakan kebutuhan gula di berbagai daerah secara terperinci dan tepat sebagai upaya mengatasi lonjakan harga komoditas tersebut di tengah-tengah COVID-19.

"Kemendag untuk segera melakukan pemetaan-pemetaan dari setiap kebutuhan daerah yang berbeda-beda," kata Anggota Komisi VI DPR RI La Tinro La Tunrung dalam rilis di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, hal tersebut sangat esensial dilaksanakan dalam rangka mengatasi terjadinya lonjakan harga bahan pokok dan kelangkaan barang di tengah pandemi virus Corona.

Baca juga: Tinjau gudang, Mentan pastikan stok gula hingga Idul Fitri tercukupi

Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut juga mengutarakan harapannya agar pemerintah dapat betul-betul proaktif dalam rangka melakukan pengawasan terhadap pendistribusian produk gula nasional.

"Jangan sampai masyarakat itu menjadi sulit karena mendapatkan harga yang sangat mahal," katanya.

Ia mengingatkan bahwa di berbagai daerah yang dipantau dirinya telah ditemukan adanya harga eceran tertinggi gula yang jauh melebihi ketentuan yang ada.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Kamis (2/4) meninjau gudang raw sugar milik PT Permata Dunia Sukses Utama di Cilegon, Banten, guna memastikan stok gula konsumsi untuk masyarakat tercukupi hingga Idul Fitri.

Baca juga: Pemerintah operasi pasar kembalikan harga gula ke Rp12.500 per kg

Kunjungan Menteri Syahrul ini merupakan tindak lanjut atas perintah Presiden Joko Widodo yang meminta agar para menteri memantau ketersediaan 11 komoditas pangan hingga ke lapangan.

Syahrul menilai kelangkaan gula yang terjadi beberapa bulan ini diindikasikan karena adanya keterlambatan distribusi stok ke pasar. Selain itu, kelangkaan juga dipengaruhi dampak pandemi Covid-19 yang mengakibatkan kondisi panic buying masyarakat di sejumlah daerah.

Oleh karena itu, Menteri Pertanian meminta sejumlah pabrik gula di Indonesia untuk membantu ketersediaan gula konsumsi dan mempercepat pendistribusiannya hingga ke pasar dan konsumen.

Kementan pun mengajak industri dan pabrik gula rafinasi untuk mengolah raw sugar atau gula mentah menjadi gula kristal putih yang biasa dikonsumsi masyarakat dengan harga sesuai acuan, yakni Rp12.500 per kg.

Syahrul meyakini bahwa ketersediaan gula mencukupi jelang Ramadhan dan Idul Fitri yang didukung dengan adanya prediksi panen tebu di sejumlah wilayah. Panen serta masa giling tebu ini diprediksi terjadi Mei dan Juni mendatang.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020