Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 100 polisi kini telah menjaga ketat kamar mayat Rumah Sakit Pusat Polri "Soekanto" , Kramat Jati Jakarta Timur, Sabtu menyusul adanya rencana untuk menerbangkan jenasah tersangka terorisme yang tewas tertembak di Temanggung, Jawa Tengah.

Penjagaan polisi itu difokuskan di gedung Kedokteran Forensik yang akan dipakai untuk menyimpan jenasah.

Mereka berjaga-jaga di depan gedung baik dari sisi samping maupun dari depan.

Garis polisi juga dipasang mengelilingi gedung itu agar warga dan wartawan tidak masuk ke dalam gedung itu.

Diperkirakan, jenasah teroris yang tewas di Temanggung akan tiba di rumah sakit itu Sabtu sore dengan memakai helikopter yang akan mendarat di rumah sakit itu.

Polisi juga menyimpan dua jenasah tersangka terorisme yang tewas tertembak di Jatiasih, Bekasi, Sabtu pagi yakni Air Setiawan dan Eko Joko Sarjono alias Eko Gepeng.

Dengan begitu, nantinya akan ada tiga jenazah tersangka terorisme yang akan berada di kamar jenasah rumah sakit itu.

Jenazah mereka dibawa ke rumah sakit itu untuk memudahkan otopsi dan identifikasi.

Pada tahun 2005 lalu, rumah sakit ini pernah mengindentifikasi jenasah tersangka terorisme Dr Azahari yang tewas tertembak di Kota Batu, Jawa Timur.

Jenasah Azahari lalu dijemput oleh adiknya Bani Yamin Husein untuk dimakamkan di Malaysia.

Bani Yamin dapat mengenali jenasah itu sebagai kakaknya lewat ciri fisik di kakinya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009