Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso menegaskan, reformasi internal TNI merupakan agenda yang tidak pernah berhenti dan terus berlanjut seiring dengan perkembangan zaman.

"Reformasi itu tidak pernah berhenti, seiring dengan perubahan dan perkembangan lingkungan strategis, zaman. Kalau kita berhenti melakukan reformasi, maka TNI akan ketinggalan zaman," katanya, dalam jumpa wartawan serangkaian HUT ke-64 TNI di Jakarta, Sabtu.

Dijelaskannya, ada lima hal yang harus dilakukan TNI dalam reformasi internalnya yakni netralitas, tidak lagi berbisnis, melaksanakan UU Peradilan Militer, Profesionalitas dan Kesejahteraan Prajurit.

Dalam perpolitikan nasional, kata Panglima TNI, TNI sejak 2004 tidak lagi duduk di MPR/DPR dan pada Pemilu 2009 TNI telah berhasil membuktikan netralitasnya.

"Saya tantang semua pihak untuk mengawasi netralitas TNI dalam Pemilu 2009, laporkan kalau ada prajurit yang melanggar. Dan Alhamdulillah tidak ada yang melanggar," ujarnya.

Dalam hal bisnis TNI dan pelaksanaan UU Peradilan Militer, TNI menyerahkan sepenuhnya pada keputusan politik pemerintah dan siap untuk menjalankannya. "Insya Allah pada tanggal 16 Oktober mendatang, keluar Keputusan Presiden soal pengalihan bisnis TNI, ya kita jalankan," tutur Djoko.

Untuk profesionalitas TNI, ia mengatakan "meski profesionalitas TNI merupakan domain TNI, namun itu tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan peralatan dan persenjataan yang memadai,".

"Sedangkan untuk kesejahteraan prajurit, itu telah menjadi tugas negara bukan lagi menjadi domain TNI," kata Djoko.

Hingga kini TNI telah melaksanakan apa yang diagendakan dalam reformasi internalnya sesuai amanat UU No34/2004 tentang TNI. "Jika masih ada kekurangan itu akan menjadi bahan evaluasi untuk dibenahi, sehingga reformasi itu merupakan agenda yang tidak pernah berhenti namun terus berlanjut

Peringatan HUT ke-64 TNI dijadwalkan dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Mabes TNI Cilangkap. Peringatan dilakukan sederhana dengan melibatkan 1.904 personel TNI terdiri dari prajurit TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, Taruna Akademi TNI dan PNS TNI.

Sedangkan peserta upacara dan parade melibatkan 1.776 orang, awak alat utama sistem, senjata 124 orang dan pendukung 54 orang.

Peringatan HUT ke-64 TNI bertemakan "Dengan Memantapkan Jati Diri TNI Sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional, TNI Siap Mempertahankan Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia Yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945".(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009