Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta telah melaksanakan penanaman pohon penghijauan, pembangunan pedestrian, dan penataan pedagang kaki lima untuk mewujudkan cita-cita menjadi kampus educopolis.

"Kampus `educopolis` adalah kampus dengan kondisi lingkungan yang kondusif untuk proses pembelajaran dalam konteks pengembangan sinergi interdisiplin dan tanggap terhadap isu ekologis," kata Rektor UGM Prof Sudjarwadi di Grha Sabha Pramana Yogyakarta, Sabtu.

Dengan demikian, menurut dia dalam pidatonya pada peringatan Dies Natalis Ke-60 UGM, universitas negeri tertua di Indonesia itu semakin memberikan kesegaran bagi siapa pun yang masuk ke kampus.

"Hal itu dilakukan UGM untuk mengikuti perkembangan wilayah DIY agar terjadi penyesuaian karakteristik kampus, dari yang sebelumnya bersifat rural menjadi sebuah kampus urban dengan berbagai konsekuensinya," katanya.

Ia juga mengatakan, UGM telah berhasil memberikan akses kepada mahasiswa S-1 dan diploma dari keluarga ekonomi kurang mampu. Bantuan diberikan dalam bentuk beasiswa.

Kategori beasiswa mencakup biaya operasional pendidikan (BOP) dan bantuan pendidikan putra-putri dosen dan karyawan. Selain itu, disediakan pula beasiswa bagi mahasiswa berprestasi.

"Jumlah dana beasiswa seluruhnya Rp18,7 miliar. Sumber beasiswa untuk mahasiswa S-1 dan diploma berjumlah 63 lembaga," katanya.

Menurut dia, reputasi internasional yang dimiliki UGM berdampak positif pada jumlah nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani UGM bersama dengan institusi internasional.

Selama 2009 telah ditandatangani MoU baru dengan 28 perguruan tinggi internasional dari Jepang, Korea Selatan, China, Hongkong, Mesir, Brasil, Namibia, Australia, Belanda, Prancis, dan Amerika Serikat.

"UGM melakukan aktivitas internasional dengan 59 negara dalam bentuk perjanjian kerja sama serta mobilitas mahasiswa, dosen, peneliti, dan pekerja asing," katanya.

Ia mengatakan, perjanjian kerja sama internasional berjumlah 342 dari 42 negara dan 14 asosiasi internasional.

Di UGM saat ini terdapat 680 mahasiswa peserta program gelar, 204 mahasiswa peserta program nongelar, 18 dosen asing secara langsung dan tidak langsung, 23 peneliti asing, dan tiga orang tenaga asing.

"Dengan demikian, orang asing yang mengikuti pendidikan atau bertugas di UGM per Desember 2009 berjumlah 928 orang," katanya.

Pada peringatan Dies Natalis Ke-60 UGM itu, Sudjarwadi juga menyerahkan medali kepada dua penerima penghargaan "Hamengku Buwono IX Award" 2009, yakni Dr Sudiharto dari Fakultas Kedokteran UGM dan Prof Soekotjho dari Fakultas Kehutanan UGM.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009