Denpasar (ANTARA News) - Masyarakat Indonesia yang umumnya sudah akrab dengan internet dinilai sudah sangat siap dengan budaya belanja secara "online".

"Persoalannya adalah di Indonesia belum ada perusahaan belanja online yang secara serius melayani masyarakat untuk memenuhi semua kebutuhan mereka," kata pendiri dan CEO situs belanja Kemana.com Christoper Banz kepada ANTARA di Denpasar, Jumat.

Didampingi Managing Director Kemana.com Novira Camelia, ia menjelaskan, masyarakat di Singapura dan Malaysia sudah sangat akrab dengan cara belanja lewat dunia maya tersebut dan masyarakat Indonesia akan memasuki fase itu.

Ia menjelaskan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2008 sebanyak 25 juta orang dan pada 2009 hingga 2010 diperkirakan akan naik sekitar 37 persen. Karena itu masyarakat sebenarnya sudah sangat akrab dengan berbagai fasilitas yang tersedia di internet, termasuk belanja.

"Hanya saja mereka itu perlu ada yang menuntun dan mengarahkan untuk masuk ke dunia belanja online itu. Kalau dari 25 juta itu kami ambil satu persen saja, sudah banyak. Tapi kami optimistis yang bisa kami gaet lebih dari itu," kata pria 32 tahun yang oleh majalah Business Week dinobatkan sebagai salah satu Pengusaha Sosial Amerika yang Paling Menjanjikan di tahun 2009.

Novira Camelia menambahkan bahwa pertumbuhan internet di Indonesia terbesar ketiga di dunia. Sementara pengguna facebook yang sekarang mencapai 14,6 juta orang di Indonesia terbesar keempat di dunia.

Ia mengemukakan, pihaknya menawarkan bentuk yang berbeda dibandingkan dengan situs belanja online yang sudah ada. Kalau biasanya belanja online hanya menyediakan produk dengan spesifikasi tertetu, maka Kemana.com menyediakan berbagai kebutuhan.

"Ada 40 ribu lebih produk dengan 11 kategori yang kami jual. Mulai dari buku, perangkat elektronik, furnitur, baik yang bermerk maupun produk lokal. Kami ini adalah megastroe online," katanya.

Kemana.com yang berpusat di Bali dan merupakan pengembangan dari usaha serupa, Craftnetwork.com itu untuk sementara ini akan melayani kebutuhan masyarakat di Pulau Jawa, Bali dan Sumatera.

Pihaknya tidak saja melayani kebutuhan pembeli di dalam negeri, melainkan juga orang Indonesia di luar negeri yang saat ini diperkirakan mencapai 5 juta. Selama ini masyarakat Indonesia di luar negeri umumnya hanya mengirim uang kepada keluarganya di Indonesia.

"Lewat belanja ini, mereka bisa membelikan keluarganya di Indonesia dengan berbagai produk. Karena bisnis ini berbasis kepercayaan, maka belanja dari luar negeri itu kami foto saat barang sudah sampai di penerima," katanya.

Foto tersebut akan dikirim ke pembelanja di luar negeri sehingga mereka yakin bahwa barang pesanannya sudah sampai pada keluarga yang mereka kirimi. Selain itu, dengan foto tersebut, Kemana.com juga memberi layanan lebih bagi pembeli.

"Kalau ada fotonya mereka kan yakin bahwa barang yang dibeli sudah sampai tujuan. Mereka juga bisa melihat foto keluarganya di Indonesia," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010