Surabaya (ANTARA News) - Video "pembaptisan" almarhum mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) diputar dalam sebuah kajian keagamaan di pusat kota Surabaya.

"Video pembaptisan Gus Dur itu tidak benar, karena Gus Dur sewaktu hidup sudah membantah secara gamblang," kata pengasuh Pesantren Mahasiswa An Nur, Wonocolo, Surabaya, K.H. Imam Ghozali Said MA., di Surabaya, Minggu.

Ia mengemukakan hal itu menanggapi pengakuan aktivis masjid yang hampir mempercayai video itu karena ada Alkitab di atas kepala Gus Dur.

Menurut Imam Gozali Said yang juga dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya itu, acara yang disebut dengan pembaptisan itu terjadi di sebuah stadion olah raga.

"Gus Dur saat itu dipanggil seorang pendeta untuk didoakan, tapi Gus Dur tidak melihat apa yang terjadi bila ada kegiatan yang mirip pembaptisan," katanya.

Bahkan, katanya, ketika kasus `pembaptisan` itu diprotes banyak kalangan, almarhum menegaskan bahwa dirinya adalah muslim yang tidak mungkin akan mengikuti pembaptisan.

"Kalau Gus Dur dekat dengan kalangan nonmuslim memang begitu adanya, tapi Gus Dur membantah bila ada pembaptisan itu. Kalau ada kegiatan mirip pembaptisan, maka Gus Dur tidak melihatnya," katanya.

Oleh karena itu, katanya, kasus pembaptisan itu tidak selayaknya dipersoalkan lagi ketika Gus Dur sudah meninggal dunia.

"Apalagi, imam Masjidil Haram Syaikh Dr H Abdurrahman Bin Abdul Aziz Al Sudais saat berada di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Shalat Jumat (1/1/2010) pun memimpin doa dan Shalat Gaib untuk Gus Dur. Itu menunjukkan kadar keislaman almarhum yang tak patut diragukan," katanya.

Abdurrahman Sudais berada di Jakarta terkait penyelenggaraan Musabaqah Hafalan Al Quran dan Hadist "Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz Al Suud" Tingkat ASEAN Tahun 2009.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010