Semarang (ANTARA News) - PDIP memiliki pemilih loyal yang menjadi modal dasar pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Semarang yang berlangsung 18 April 2010 yang suara terbesar sementara dicapai pasangan usungan PDIP, Soemarmo-Hendi Hendrar Prihadi.

"PDIP mempunyai ciri khas dengan pemilih loyal dan itu menjadi modal dasar dari pasangan calon yang diusungnya karena dalam Pilkada lebih pada figur pasangan calon," kata pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Fitriyah, di Semarang, Rabu.

Fitriyah mengatakan memang jumlah pemilih loyal tidak sebanyak pemilih yang tidak terikat dengan partai atau pemilih yang mudah menjatuhkan pilihannya kepada seluruh calon.

"Swing voter (pemilih mangambang) lebih banyak jumlahnya dibandingkan pemilih loyal. Apalagi dalam Pilkada yang diperhatikan adalah calon bukan partai. Jadi kemampuan calon meningkatkan modal dasar yang telah dimilikinya," katanya.

Banyak hal yang dapat dilakukan para pasangan calon untuk meningkatkan modal dasar yang dimiliki partai pengusung, di antaranya dengan menggerakkan strategi pemenangan.

"Masyarakat selain melihat figur juga sering mendengar apa yang ada di sekitarnya," katanya.

Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang diusung PDIP untuk Pilkada Semarang 2010 adalah Soemarmo-Hendi Hendrar Prihadi.

Soemarmo sebelumnya menjabat sebagai Sekrataris Daerah Kota Semarang yang kemudian digantikan Harini Krisniati (juga menjadi calon walikota Semarang), sementara Hendi Hendrar Prihadi adalah anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi Jawa Tengah.

Hasil penghitungan sementara yang dilakukan KPU Kota Semarang pukul 15.00 WIB, menunjukkan pasangan Soemarmo-Hendi mendapat 166.173 suara, Mahfudz-Anis 152.141 suara, Bambang-Kristanto 83.129 suara, Harini-Ari 45.561 suara, dan Farhan-Dasih 41.169 suara.

Suara sah ada 488.173 suara dan tidak sah 35.035 suara, sehingga total 523.208 suara. (*)

N008/Z003/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010