Jakarta (ANTARA News) - Produsen elektronik terbesar di Indonesia, Polytron, meramaikan pasar televisi LCD (Liquid-crystal display) dengan meluncurkan produk unggulan terbarunya yakni Polytron LCD TV 123.

"Polytron LCD TV 123 memiliki tiga keunggulan utama plus garansi tiga tahun," kata Public Relation & Marketing Event Manager PT Hartono Istana Teknologi, Santo Kadarusman, di Jakarta, Jumat.

Ketiga keunggulan utama itu adalah keunggulan suara dengan Ultra XBR Speaker, yang kedua adalah keunggulan gambar yang detail dan tajam serta keunggulan ketiga adalah crystal desain.

Keunggulan suara Polytron LCD TV 123, merupakan perpaduan sempurna teknologi "Ultra XBR Subwoofer", sebagai penghasil suara bass yang rendah serta mantap dan Omni Directional Tweeter" yang memancarkan gemerincing suara treble ke segala arah, dipadu suara vokal yang jernih dari "Midrange Speaker", sehingga menghasilkan suara yang sempurna.

Ultra XBR Subwoofer, adalah teknologi inovatif yang sudah dipatenkan di Indonesia dan Amerika Serikat, yang mampu menghasilkan suara bass yang lebih mantap, lebih jelas dan tidak terdistorsi, meski dalam enclosure yang tipis sekalipun.

Sedangkan "Omni Directional Tweeter" adalah teknologi super tweeter yang mampu menghasilkan pantulan dinamik yang bergerak serentak dengan membran konus yang memancarkan suara gemerincing ke segala arah (US Pattern application Publication no 2008/0008346). Sementara "Midrange Speaker" berfungsi untuk menghasilkan suara dengan frekuensi tengah yang menjadikan suara vokal terdengar jelas dan bersih.

Keunggulan gambar Polytron LCD TV 123, yang mampu menghasilkan detail dan ketajaman gambar lebih baik dari sebelumnya karena memiliki resolusi 1920 x 1080 mempunyai scanning gambar 1,5 kali lebih banyak dibandingkan dengan LCD konvensional HD (HD Ready).

Polytron LCD TV 123 sudah dilengkapi dengan fasilitas penerimaan siaran digital terrestrial didalamnya (built in DVB-T Receiver) yang menghasilkan gambar tanpa bayang dan bintik dan juga kualitas suara yang setara dengan Compact Disc. Dalam menyajikan gambar berkualitas premium, Polytron LCD TV 123 bergantung pada teknologi inti yaitu DIPE (Digital Intelligent Picture Enhancement) Engine.

Sebuah kombinasi luar biasa antara DIPE Engine yang cerdas menganalisa dan mengoptimalkan setiap unsur gambar dengan Full High Definition Polytron LCD TV 123 Panel, menghasilkan mutu gambar yang luar biasa.

Keunggulan desain crystal Polytron LCD TV 123 sebagai transisi dari hitam menjadi transparan yang menerangi panel dengan ronal hangat yang berubah di bawah kondisi pencahayaan yang berbeda. Cetak injeksi ganda tidak hanya membantu untuk menciptakan efek ini, tetapi juga teknologi yang ramah lingkungan.

Polytron LCD TV 123 juga dilengkapi dengan fitur-fitur lain yaitu fungsi multimedia, sehingga file foto, musik maupun movie yang disimpan dalam USB Flash Disk bisa dimainkan di televisi ini.

Polytron LCD TV 123 ini juga dilengkapi dengan fitur "SWIVEL STAND", yang dapat memutar layar ke kanan maupun ke kiri 30? sehingga memudahkan untuk melihat layar LCD TV dalam sudut pandang yang berbeda*.

Dengan fitur TIME SHIFTING, maka konsumen tak perlu khawatir ketinggalan momen penting yang tidak sempat disaksikan pada saat itu juga, cukup menekan fitur TIME SHIFTING maka momen penting tersebut akan tersimpan sementara di dalam USB, dan dengan menekan tombol PLAY untuk melihat kembali momen tersebut.

Sedangkan dengan fasilitas USB Record, konsumen tidak perlu khawatir kehilangan acara favorit karena dengan fitur ini dapat merekam programa acara siaran TV Digital dan akan tersimpan permanent di dalam USB, yang dapat dilihat kembali setiap saat.

Polytron LCD TV 123 ini hadir di pasaran Indonesia mulai bulan April 2010 dengan lima tipe yang tersedia yakni tipe PLM 19B51 dengan ukuran layar 19? yang dijual dengan harga Rp 2.310.000, tipe PLM 22B51 dengan ukuran layar 22? yang dijual dengan harga Rp 2.750.000, tipe PLM 32B50 dengan ukuran layar 32? yang dijual dengan harga Rp 4.345.000, tipe PLM 32B51 dengan ukuran layar 32? yang dijual dengan harga Rp 4.455.000, dan tipe PLM 42M51 dengan ukuran layar 42? yang dijual dengan harga Rp 8.690.000.

"PT Hartono Istana Teknologi untuk rangkaian produk Polytron LCD TV 123 tersebut menargetkan bisa mencapai penjualan 10.000 unit di semester satu, sekaligus untuk meningkatkan market share produk kategori televisi LCD sebesar 10?20%," kata Santo Kadarusman.

PT Hartono Istana Teknologi sebagai produsen Polytron telah berkarya selama 33 tahun dan satu-satunya produsen elektronik lokal (tanpa prinsipal) yang terus menerus memajukan industri elektronik di tanah air melalui serangkaian produk inovatif yang telah diluncurkan dan berhasil menuai sukses baik di pasaran Indonesia maupun ketika diekspor ke negara-negara asing, dimana keseluruhan produk Polytron lahir dari tangan putra-putri Indonesia melalui pabrik yang berlokasi di Sayung, Semarang dan Kudus, Jawa Tengah.

Polytron adalah perusahaan terbesar dan terkemuka di bidang elektronik di Indonesia. Kekuatan dari Polytron ada pada kualitas suaranya dan bisnis utamanya adalah untuk terus memproduksi kualitas yang tinggi dengan banyak melakukan investasi di segala bidang termasuk teknologi dan riset.

Produk-produk Polytron adalah produk terbaik yang dipersembahkan oleh karya putera Indonesia. Dengan kombinasi inovasi dan kerja keras serta team work itulah, sampai saat ini produk-produk di bawah produksi PT Hartono Istana Teknologi mengantongi 23 paten (yang dipatenkan di Indonesia, Kanada dan Amerika Serikat) yang diakui dan sebagai bukti komitmen tinggi dan inovasi.

Untuk layanan pelanggan, saat ini Polytron memiliki 50 lokasi service center di 48 kota di Indonesia, dan juga melalui Toll Free Number (layanan bebas pulsa) ke nomor 0 800 1 100999 serta melalui email ke service@polytron.co.id.

Produk-produk Polytron saat ini tidak terbatas pada produk audio video saja, namun sudah merambah pada Home Applliances ( Refrigerator, Air Conditioner, Washing Machine, Chest Freezer, Freezer, Water Dispenser, dan Show Case).(*)
(T.P005/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010