Semarang (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperkirakan wilayah Jawa Tengah di bagian selatan masih berpotensi gempa, kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Jateng, Evi Luthfiati, di Semarang, Rabu.

"Potensi gempa terjadi di wilayah Jateng bagian selatan. Gempa tidak bisa diprediksi dan bisa terjadi tiba-tiba," katanya.

Gempa di wilayah Jateng bagian selatan tersebut, katanya, berpotensi merusak. Sejumlah daerah di Jateng bagian selatan antara lain Kabupaten Cilacap dan Kebumen.

Ia menjelaskan, kekuatan di pusat gempa dengan ukuran skala richter yang berpotensi merusak itu berkisar 6 SR.

Jika saat gempa pusat patahannya berbentuk vertikal seperti di Nanggroe Aceh Darussalam, katanya, hal itu sangat berbahaya karena berpotensi tsunami, berbeda jika patahannya horizontal.

Sejumlah syarat terjadi tsunami adalah pusat gempa di kedalaman dangkal atau di bawah 60 kilometer, kekuatan gempa lebih dari 6 SR, dan patahannya vertikal.

Ia mengatakan tentang gempa magnetik sebesar 6,4 SR, pada Selasa (18/5) petang, di posisi 8.22 Lintang Selatan dan 107.21 Bujur Timur atau 147 kilometer tenggara Sukabumi, Jawa Barat, di kedalaman 13 kilometer.

"Gempa tidak sampai dirasakan di wilayah Jateng. Akan tetapi dirasakan di Ciamis (III-IV Mercalli Modify Intensity atau MMI), Jakarta (II-III MMI), Bogor(II-III MMI), Depok (II-III MMI), dan Garut (II MMI)," katanya.(*)
(U.N008/B/M029/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010