Meulaboh, Aceh Barat (ANTARA News) - Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menanyakan kepada wisudawan apakah lagu kebangsaan Indonesia sudah dinyanyikan pada acara wisuda lulusan Universitas Teuku Umar, Meulaboh, Kabupaten Ace Barat, Sabtu.

"Karena saya terlambat, maka saya tanyakan apakah lagu kebangsaan Indonesia sudah dinyanyikan, karena ini penting bagi kita," katanya pada acara yang dihadiri Bupati Aceh Barat, Ramli MS.

Dikatakan, kenapa lagu Indonesia Raya penting, karena perlu diketahui ilmu yang diperoleh harus bermanfaat bagi pribadi, keluarga, masyarakat dan negara Indonesia.

"Lagu kebangsaan itu penting agar kita tahu di mana kita berdiri dan mengabdi," katanya.

Universitas Teuku Umar yang merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta di daerah itu pada wisuda perdana berhasil mencetak 104 orang dari enam fakultas.

Pada bagian lain, Gubernur Irwandi menyatakan, keterlambatannya menghadiri acara wisuda, bukan disengaja tapi pesawat yang ditumpangi sulit mendarat akibat cuaca buruk menjelang pendaratan di bandara Cut Nyak Dhien , Kabupaten Nagan Raya.

Pesawat berbadan kecil yang ditumpangi rombongan gubernur itu sebanyak tiga kali berputar-putar di atas bandara, karena sulitnya mendarat.

"Saya sempat menanyakan kepada pilot apakah ada tali, biar saya turun," katanya yang diikuti gelak tawa para wisudawan.

"Alhamdulillah kami bisa mendarat dengan selamat bisa menghadiri acara wisuda meskipun terlambat beberapa jam," katanya yang disambut tepuk tangan para hadirin.

Kepada wisudawan, Irwandi mengharapkan, sebagai sarjana agar bisa melakukan perubahan dan pencerahan di dalam masyarakat dapat diwujudkan.

Untuk itu, sarjana yang dihasilkan hendaknya tidak hanya berkualitas dalam aspek akademik semata, tapi juga kecerdasan sosial dan memiliki keterampilan khusus.

Gubernur juga berharap, perguruan tinggi agar mampu menjawab tantangan dengan melahirkan sarjana yang dapat berperan sebagai model panutan bagi masyarakat untuk sebuah perubahan menyongsong kehidupan masa depan yang lebih baik.

Para sarjana, tambahnya, dengan seperangkat pengetahuan yang dimiliki merupakan potensi besar untuk memacu dinamika perubahan di dalam masyaraat.

Karenanya, kata Irwandi Yusuf, sarjana harus ikut berperan aktif untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan.(*)

(T.A042/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010