Palu (ANTARA News) - Sebuah kantor redaksi koran harian lokal di Kota Palu, Sulawesi Tengah, didemo puluhan pendukung Wali Kota, Kamis pagi.

Demo puluhan pendukung Wali Kota Palu, Rusdi Mastura dengan mengatasnamakan dirinya Aliansi Pemuda dan Masyarakat Pendukung Bung Cudi itu dilakukan menyusul pemberitaan di media Mercusuar yang dinilainya sangat subyektif dan diskriminatif.

"Kami hanya minta klarifikasi soal pemberitaan yang dinilai memojokkan dan merugikan kami," kata Koordinator Aksi, Abdul Jalil kepada ANTARA di Palu, Kamis.

Dia menyebutkan, salah satu pelanggaran dalam pemberitaan itu adalah tidak memuat konfirmasi dari pihak yang diberitakan, dalam hal ini Wali Kota Rusdi Mastura.

"Inikan pelanggaran kode etik jurnalistik," katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya menuntut kepada pihak redaksi Mercusuar agar memuat permohonan maaf atas dimuatnya berita yang dinilainya tidak berimbang.

"Dalam pemberitaan itu, seharusnya berimbang dan meminta konfirmasi dari pihak yang diberitakan, tetapi ini tidak, asal muat saja. Jadi kami minta mereka minta maaf," kata Jalil.

Dia mengatakan, demo yang dilakukan itu adalah sebuah aksi dadakan sebagai bentuk dukungan dan solidaritas dari pendukung Rusdi Mastura, calon Wali Kota, setelah membaca pemberitaan pada terbitan Kamis berisi "KPK Watch Minta Wali Kota Palu Ditangkap".

Menurut dia, pemberitaan di media itu telah menurunkan kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap Rusdi Mastura.

"Apalagi disaat ini masa kampanye pilkada. Jadi kami anggap berita itu adalah pembunuhan karakter," katanya.

Pihak pendemo mendesak agar pimpinan redaksi Mercusuar segera memuat permohonan maaf di medianya terkait pemberitaan tersebut dalam 3x24 jam.

"Jika itu diabaikan, maka kami akan datang lagi dalam jumlah yang lebih besar," tegas Jalil.

Menanggapi tuntutan itu, Indar Ismail, Penanggung Jawab Pemberitaan Harian Mercusuar di hadapan pendemo berjanji akan segera memuat klarifikasi pihak pendemo pada pemberitaan edisi Jumat besok.

Namun soal tuntutan permintaan maaf di medianya, Indar mengaku akan menindaklanjuti dan memutuskannya setelah menggelar rapat redaksi.

"Kalau soal itu kami belum bisa ambil keputusan karena pimpinan saat ini masih berada di luar daerah," katanya.

Demo yang berlangsung di depan kantor redaksi Mercusuar, Jln Yos Sudarso, Kecamatan Palu Timur itu, berakhir aman dan lancar, dengan mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian setempat.
(T.ANT-106/E001/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010