Pangkalpinang  (ANTARA News) - Faktor ekonomi menjadi pendorong pelecehan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Provinsi Bangka Belitung, demikian Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, KB dan Perlindungan Anak (BPPKBPA) provinsi itu, Nursaadah di Pangkalpinang, Selasa.

"Selama ini yang kami temui di lapangan, penyebab terjadinya pelecehan seksual dan KDRT adalah faktor ekonomi yang lemah," katanya.

Faktor pendorong lainnya adalah adanya kesempatan dan lemahnya iman.

"Peran orang tua sangat diperlukan untuk menjaga dan memperhatikan anak-anaknya, karena selama ini kami melihat orang tua sering lalai dalam menjaga anak-anaknya," ujarnya.

Dia mengungkapkan, orang tua yang lalai menjadi pemicu terjadinya pemerkosaan anak di bawah umur yang lebih sering dilakukan oleh keluarganya sendiri.

"Sekitar 70 persen pelaku pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur dilakukan oleh orang-orang terdekat atau orang yang dikenal," katanya.

Ia mengungkapkan, untuk menyelesaikan soal ini, dibutuhkan metode mediasi terlebih dahulu agar diperoleh kesepakatan, misalnya terhadap korban KDRT.

"Karena pada umumnya istri yang menjadi korban kekerasan masih sangat tergantung pada suami, jika suami dijerat Undang-Undang KDRT dan dihukum, nantinya siapa yang akan menopang ekonomi istri dan anaknya," ujarnya.(*)
ANT/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010