Jakarta (ANTARA News)- Seorang agen rahasia Inggris ditemukan tewas dalam bak mandi, di sebuah apartemen, hanya beberapa ratus meter dari markas intelejen Inggris, MI6.

Seperti yang dilaporkan Daily Mail, Rabu, Tubuh agen yang berusia 30an tahun itu ditemukan membengkak dalam sebuah tas olahraga besar.

Telepon selularnya dan beberapa kartu SIM diletakkan dengan hati-hati di sebuah tempat dalam apartemen.

Kepolisian Inggris pun menggelar penyelidikan atas kematian yang terjadi di apartemen daerah Pimlico, London Tengah itu.

Pria yang tewas itu diyakini bekerja sebagai petugas komunikasi pada Government Communications Headquarters (GCHQ), badan intelejen Inggris yang bertugas menyediakan informasi bagi pemerintah dan angkatan bersenjata Inggris, d Chenltenham, Gloucestershire.

Agen itu dikabarkan sedang diperbantukan di markas MI6, badan agen rahasia Inggris.

MI6 bekerja mengumpulkan informasi rahasia tentang musuh-musuh Inggris di luar negeri dan menyebabkan setiap mata-mata target menjadi target empuk teroris.

Pria yang tewas tersebut merupakan seorang doktor matematika lulusan Universitas Cambridge dan dikenal berkepribadian halus serta giat bersepeda.

"Ia seorang yang sopan, halus, dan tampaknya melukai seekor lalatpun ia tidak sanggup. Ia selalu mengendarai sepeda tetapi tidak memiliki teman," kata seorang perempuan pemilik apartemen yang ditempati korban.

"Kadang Anda mendengar suara musik mengalun dari apartemennya. Ia pasti menggunakan alat pemutar kaset yang juga ia gunakan ketika bekerja. Ia tidak pernah mengatakan pada saya lagu-lagu siapa itu," sambung perempuan itu.

Kasus itu telah ditangani oleh divisi pembunuhan bekerjasama dengan bagian antiteroris, dan otoritas keamanan lain. Akan tetapi belum ada tersangka yang ditangkap.

Kemarin petugas forensik telah bekerja mencari petunjuk di gedung berlantai lima itu.

"Para petugas dipanggil karena adanya laporan kematian pada jam 4.40 sore, Senin silam. Mereka masuk ke lantai paling atas sebuah apartemen di Alderney Street dan menemukan seorang tubuh seorang pria yang berusia 30an," ungkap juru bicara kepolisian.

Seorang warga setempat mengatakan bahwa korban ditikam hingga tewas.

Akan tetapi juru bicara kepolisian belum bisa memastikan apa penyebab kematian itu.

Juru bicara pemerintah masih menolak berkomentar tetapi mengatakan bahwa kasus itu adalah tanggung jawab polisi.

Detail kasus itu akan dibicarakan dalam pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri, Nick Clegg, hari ini.

Perdana Menteri David Cameron diharapkan akan terus memantau kasus itu.

"Hal ini menegaskan bahaya yang harus tiap menit dan setiap hari dihadapi oleh petugas keamanan kita," kata Patick Mercer, mantan ketua komite antiteroris, dewan perwakilan rakyat Inggris.

Mata-mata terakhir yang tewas di Inggris adalah Alexander Litvinenko, agen intelejen Russia (Russian Federal Security Service ) pada November 2006. Ia diracun dengan polonium -210.

Sebelumnya pada September 1978, seorang mata-mata Bulgaria yang membelot dibunuh oleh pembunuh bayaran dengan senjata mirip payung yang menyemburkan pelet berisi ricin, ketika sedang melintasi Jembatan Waterloo.
(Ber/A038/BRT)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010