Timika (ANTARA News) - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kapiraya berkekuatan 300-350 mega watt di Kapiraya, Distrik Mimika Barat Tengah yang diprakarsai Pemprov Papua tidak melibatkan PT PLN (Persero).

Manajer PLN Ranting Timika, Samuel Farwas kepada ANTARA di Timika, Minggu mengatakan meski tidak dilibatkan dalam mega proyek tersebut namun PLN memberi apresiasi positif terhadap kesungguhan Pemprov Papua dalam menggulangi ketersediaan energi listrik di Papua.

"PT PLN sama sekali tidak dilibatkan dalam proyek PLTA Kapiraya. Tapi jika proyek PLTA itu nantinya bisa terealisasi dan diopersikan tentu akan sangat baik dalam memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat Papua," kata Farwas.

Dari informasi yang diterima, Farwas mengatakan Pemprov Papua telah membentuk sebuah BUMD bernama Perusahaan Listrik Papua (PLP) guna menangani pembangunan PLTA Kapiraya yang merupakan proyek hidro power pertama di Papua.

Meski Pemprov Papua menargetkan pembangunan PLTA Kapiraya bisa rampung dalam waktu tiga hingga empat tahun, namun Farwas menyatakan pesimistis mega proyek itu bisa selesai dalam waktu yang ditargetkan.

"Bukan kita pesimis, namun dari pengalaman selama ini cukup sulit untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan. Kadangkala masih banyak pelanggan yang mengeluhkan pelayanan kami," tuturnya.

Pimpinan PT PLP, DR Agus Sumule beberapa waktu lalu mengatakan Pemprov Papua telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Freeport Indonesia untuk bersama-sama merealisasikan pembangunan PLTA Kapiraya.

"Pemprov Papua berharap Freeport menjadi pembeli utama listrik Kapiraya," ujar Agus yang juga staf ahli Gubernur Papua.

Ia mengatakan sejak tiga tahun silam Pemprov Papua melakukan uji kelayakan awal terhadap potensi energi listrik pada Sungai Urumuka atau Sungai Yawei yang bersumber dari Danau Paniai.

Dari hasil studi itu, katanya, PLTA Kapiraya memiliki potensi energi listrik yang sangat besar mencapai 300-350 Mega Watt (MW). Energi ini diharapkan mampu menyuplai kebutuhan listrik pada lebih dari lima kabupaten yaitu Mimika, Paniai, Deai, Dogiyai hingga Nabire.

Guna mendukung rencana besar itu, katanya, Pemprov Papua telah membangun ruas jalan sepanjang 23 kilometer dari Pelabuhan Kapiraya hingga lokasi pembangunan PLTA untuk keperluan mobilisasi peralatan.

Proyek PLTA Kapiraya tersebut ditargetkan dikerjakan selama tiga hingga empat tahun dengan anggaran diperkirakan mencapai Rp14 triliun. (E015/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010