Sampai hari ini, baru ada enam kabupaten/kota yang melaporkan dilanda bencana alam
Kupang (ANTARA News) - Enam dari 21 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan dilanda bencana alam selama sepekan terakhir ini, antara lain tanah longsor, abrasi maupun angin puting beliung.

Enam daerah terkena bencama itu, antara lain Kabupaten Sikka, Kota Kupang, Belu, Sumba Timur dan Kabupaten Kupang, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, Flori Mekeng, di Kupang, Minggu.

"Sampai hari ini, baru ada enam kabupaten/kota yang melaporkan dilanda bencana alam," kata Mekeng kepada ANTARA News, terkait laporan mengenai bencana di NTT menyusul hujan dan angin kencang yang terus melanda wilayah itu selama hampir dua pekan terkahir.

Menurut dia, enam wilayah itu sudah melaporkan kejadian bencana di daerah secara resmi kepada BPBD NTT, tetapi kemungkinan masih ada daerah lain di provinsi kepulauan itu yang juga mengalami bencana tetapi belum dilaporkan.

Di Kabupaten Sikka, kata dia, terjadi abrasi pantai Waioti, Nangahale, Wailamung, Lewomada.

Untuk bencana di Sikka ini, pihaknya telah mengirim petugas ke lokasi untuk menyerahkan bantuan darurat kepada para korban.

Bantuan yang diberikan kepada para korban itu antara lain, terpal, tikar, selimut, susu dan makanan siap saji, katanya.

Untuk korban bencana angin puting beliung di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, menyerahkan langsung bantuan kepada para korban pada Sabtu (15/1).

Mengenai jumlah kerugian, Mekeng mengemukakan, sejauh ini belum bisa diketahui karena masih dalam pendataan.

Dia mengemukakan, pihaknya tidak bisa memantau secara langsung kondisi di lapangan selama wilayah itu terus diguyur hujan lebat dan angin kencang dari pagi hingga malam karena topografi daerah tidak memungkinkan.

BPBD hanya melakukan koordinasi dengan posko penanggulangan bencana di daerah-daerah untuk memantau setiap kejadian untuk kepentingan koordinasi penanganan.

Dia berharap, daerah lebih proaktif memberikan laporan mengenai setiap kejadian di daerah kepada Pemerintah Provinsi NTT untuk segera diambil langkah penanggulangan secara bersama-sama.

Secara terpisah, Frans Lebu Raya meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di setiap kabupaten untuk mengambil langkah-langkah penyelamatan jika terjadi suatu bencana.

Langkah utama yang harus diambil adalah bagaimana menyelamatkan jiwa warga dari setiap bahaya bencana, demikian Lebu Raya.
(T.B017/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011