Bandung (ANTARA News) - Sebanyak 215 foto hasil penjelajahan ekspedisi pulau terluar oleh Wanadri, Rumah Nusantara, dan Garis Depan Nusantara dipamerkan di Gedung Indonesia Menggugat Bandung, Jawa Barat, pada 26 hingga 30 Januari 2011.

Koordinator Publikasi dari Ekspedisi Pulau-Pulau Tedepan, Donny Rachmansyat, pada Rabu mengatakan, pameran foto dengan tajuk "Menjaga Tepian Tanah Air" ini digelar supaya masyarakat mengetahui tentang pulau-pulau terluar di Indonesia.

"Kami ingin mengajak masyarakat untuk mengetahui dan mengenal bahwa rumah mereka, yakni Indonesia itu sebenarnya kaya akan budaya serta flora dan fauna agar semua kekayaan ini tetap menjadi milik bangsa Indonesia," kata Donny.

Ia mengatakan, sebenarnya ada sekitar 2.000 foto lebih yang menampilkan pulau-pulau terluar di Indonesia dari hasil ekspedi pulau-pulau terdepan tersebut.

"Foto-foto yang dipamerkan di Gedung Indonesia Menggugat ini merupakan yang terbaik dan mewakili nusantara. Foto tersebut merupakan karya dari Daeng Sambas, Agus Bebeng, Haris Mulyadi, dan lain-lain" kata Donny.

Menurutnya, untuk mendapatkan seluruh foto tersebut mereka harus berpetualang, mengarungi lautan, membelah daratan hanya untuk mencapai 92 pulau terluar yang ada di Indonesia.

Dikatannya, setiap foto yang dipamerkan memiliki cerita yang menggambarkan tentang keindahan serta keunikan pulau-pulau terluar di Indonesia.

Ia mencontohkan, salah satu foto unik dari pameran foto tersebut adalah temuan tim Ekspedisi Pulau-pulau Terdepan Nusantara yang menemukan aktivitas unik anak-anak Pulau Alor, yang berbatasan dengan Timor Leste, yakni permainan tekapang atau teka-teki.

Ia mengatakan, masih banyak lagi foto yang menggambarkan bagaimana Indonesia memiliki banyak pulau unik dengan keanekaragaman budaya serta flora dan faunanya yang mesti dijaga.

"Jadi pulau-pulau ini adalah pagar terdepan wilayah kehidupan bangsa dan negara. Seberapa kenal bangsa Indonesia terhadap pagar terdepan rumahnya. Selain itu, bukankah sudah selayaknya pemilik rumah mengenal tempat tinggalnya sampai batas pagar dengan negara tetangga," katanya.

(KR-ASJ/Z003/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011