Usaha ini harus dimulai sekarang, tidak ada lagi waktu yang bisa dibuang-buang
Davos (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-Moon menegaskan bahwa dunia sudah kehabisan waktu untuk mengatasi perubahan iklim.

Dalam pidatonya pada pembukaan diskusi bertema "How Can Sustainable Development Become a Driver of Inclusive Growth?" di World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, Jumat, Ban Ki-Moon mengatakan, saat ini dibutuhkan revolusi untuk mengubah gaya hidup manusia sehingga pertumbuhan ekonomi bisa berjalan seiring dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup.

"Untuk abad ake-21 ini kita butuh partisipasi dan inisiatif mendalam. Kita butuh untuk mempercepat inovasi dan perubahan gaya hidup serta investasi di bidang energi terbarukan," ujarnya.

Untuk itu, Ban Ki Moon mengimbau para pemimpin dunia untuk mengirim sinyal yang tepat kepada dunia usaha agar mereka berminat membangun industri dengan teknologi hijau yang ramah lingkungan.

Pembangunan yang dilakukan oleh suatu negara, lanjut dia, juga harus mempertimbangkan keamanan dan keberlanjutan lingkungan hidup sehingga ancaman terhadap kehidupan manusia di planet bumi dapat diminimalisasi.

"Usaha ini harus dimulai sekarang, tidak ada lagi waktu yang bisa dibuang-buang," ujarnya.

Menurut dia, pembangunan berkelanjutan adalah perkara mengganti gaya hidup yang lebih aman bagi manusia dan mengubah cara pandang dalam kehidupan politik demi kepentingan kemanusiaan.

Acara diskusi tentang redefinisi pembangunan berkelanjutan pada sesi pertama WEF hari kedua menampilkan panelis Presiden Finalndia Tarja Halonen, Co CEO Research in Motion Jim Balsillie, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, CEO Wallmart Mike Duke, Presiden Meksiko Felipe Calderon, serta Bill Gates.

Dalam paparannya, Jim Balsille mengatakan, dibutuhkan pemikiran ulang yang mendasar tentang ekonomi karena kini dunia menghadapi sebuah krisis yang dampaknya sama hebat dengan ketika pemikir ekonomi seperti Adam Smith dan John Maynard Keynes mengemukakan teori yang meletakkan dasar bagi praktik ekonomi masih berlaku hingga saat ini.

"Waktunya untuk kesempatan bagus tidak hanya memikirkan ulang ekonomi tetapi juga standar transparansi yang saat ini kita gunakan. Kita harus mampu memikirkan ulang secara radikal termasuk merumuskan peran dunia usaha dalam kondisi krisis seperti saat ini serta kewajiban mereka kepada publik," tutur Jim.

Sementara itu Mike Duke mengatakan dunia usaha tidak perlu menunggu pemerintah untuk menjalankan tanggung jawab mereka dalam menerapkan teknologi yang efisien serta ramah lingkungan.

Sedangkan komunis terkenal dari New York Times Thomas Friedman yang bertindak sebagai moderator pada diskusi tersebut mengatakan, jika pada era lalu hanya ada dua negara bersaing menjadi negara pertama yang mendaratkan manusia di bulan, maka kini saatnya bagi semua negara untuk berlomba-lomba menemukan teknologi yang efisien serta ramah lingkungan di segala bidang industri.

(D013/A041/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011