Yogyakarta (ANTARA News) - Orang yang mempunyai ide dan membuat "crop circle" atau potongan melingkar di Kabupaten Sleman dan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, patut diapresiasi, kata Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Perbuatan itu secara akademik merupakan sesuatu yang luar biasa, sehingga patut diapresiasi," katanya saat menerima kedatangan Gubernur Akademi Angkatan Udara (AAU) Marsekal Muda TNI Sru Astjarjo Andreas untuk berpamitan guna mengemban tugas baru, di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, orang yang mempunyai ide dan membuat "crop circle" di Dusun Rejosari, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, dan Dusun Wanujoyo, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul, DIY, termasuk orang yang cerdas dan kreatif.

Dalam pertemuan tersebut, Sultan juga menyampaikan selamat atas promosi yang diterima Marsekal Muda TNI Sru Astjarjo Andreas sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Akademi TNI.

"Saya senang jika ada pejabat yang pernah bertugas di Yogyakarta terus naik pangkat dan jabatan," kata Sultan yang kemudian memberikan buku `Keraton Yogyakarta` kepada Sru Astjarjo Andreas sebagai kenang-kenangan.

Sru Astjarjo Andreas mengatakan mulai 5 Februari 2011 dirinya akan pindah dari Yogyakarta untuk menempati pos yang baru di Jakarta. Pejabat yang digantikannya adalah Letnan Jenderal TNI (Mar) Nono Sampono.

"Nono telah mengemban tugas sebagai Danjen Akademi TNI selama lebih kurang tiga tahun sejak 12 Desember 2007. Nono selanjutnya menempati jabatan baru sebagai Kepala Badan SAR Nasional," katanya.

Ia mengatakan berterima kasih atas bimbingan, bantuan moril dan materiil selama menjabat Gubernur AAU, terutama ketika terjadi bencana erupsi Gunung Merapi.

"Pada saat itu sebanyak 182 orang anggota dan keluarga AAU yang tinggal di Cangkringan, Sleman, DIY, dan sekitarnya juga terkena dampak erupsi Merapi. Mereka kemudian kami tempatkan di flat-flat yang ada di kompleks AAU," katanya.(*)

(U.B015/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011