Kendari (ANTARA News) - Kondisi korban helikopter naas yang menjalani perawatan intensif makin membaik sehingga dua orang dibolehkan meninggalkan rumah sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tenggara.

Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Fahrurozzi di Kendari, Minggu, mengatakan dua orang korban yang diizinkan dokter kembali ke rumah adalah pilot Gunawan (33) dan pegawai Dinas Perhubungan Kikin (34).

Sedangkan korban Lukman (36) yang sehari-hari bekerja sebagai manajer hotel Plaza Inn Kendari masih dalam pemulihan medis.

"Meskipun korban sudah keluar dari rumah sakit namun tetap dianjurkan oleh dokter untuk kontinyu memeriksakan diri sampai kondisi cedera pulih 100 persen," kata Fahrurozzi.

Penyelidikan jatuhnya heli jenis MDS 500 PK-IWS milik PT Intan Angkasa Air Service yang diterbangkan pilot Gunawan sedang dilakukan Komisi Nasional Keselamatan Penerbangan (KNKT).

Dugaan sementara bahwa helikopter yang ditumpangi tiga orang tersebut jatuh karena terbang rendah sehingga skip menyentuh air dan meledak, katanya.

Helikopter terbang dari bandara udara Haluoleo pada Kamis (27/1) sekitar pukul 08.00 dan dilaporkan jatuh dan meledak di Teluk Kendari pada pukul 08.15 Wita.

"Pengakuan pihak Dinas Perhubungan maupun staf PT Intan Angkasa bahwa helikopter terbang hanya untuk memanasi mesin," kata Fahrurossi.

Prosesi evakuasi helikopter yang patah terbagi dua dari lokasi jatuhnya sekitar 200 meter dari pantai berlangsung cepat karena warga antusias membantu.

Seorang nelayan, Azis (38) yang ikut mengevakuasi tiga orang korban heli jatuh mengatakan heli terbang rendah.

"Awalnya kami kaget karena terasa suara pesawat keras dan mendekat. Beberapa saat makin merendah dan jatuh ke laut dengan posisi kepala helikopter menungkik," kata saksi mata tersebut.
(ANT/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011