Banyuwangi (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengunjungi kampung Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Desa Sumberjeruk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.

Kunjungan Menakertrans tersebut untuk mengampanyekan program pelatihan wirausaha dan kredit usaha rakyat (KUR) khusus buruh migran tersebut.

"Pelatihan wirausaha dapat menjadi alternatif pilihan bagi para TKI, TKI purna dan keluarga TKI agar bekerja di dalam negeri dan tidak perlu menjadi TKI di sektor informal," kata Muhaimin.

Ia menjelaskan, Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten di Jawa Timur yang menduduki peringkat ketiga jumlah TKI, setelah Malang dan Tulungagung.

"Potensi sumber daya alam di Banyuwangi cukup subur, sehingga masyarakat tidak perlu menjadi TKI di sektor informal. Kami akan mengadakan pelatihan berbasis sumber daya alam di Banyuwangi," katanya menjelaskan.

Menurut dia, pelatihan kewirausahaan disesuaikan dengan minat TKI, potensi, dan sumber daya alam yang tersedia di sekitar kantong TKI yang berada di sejumlah daerah di Indonesia.

"Jenis-jenis pelatihan wirausaha yang dilakukan antara lain budidaya ayam, sapi, kambing, usaha konveksi, menjahit dan bordir," tuturnya.

Selain itu, kata dia, ada juga pelatihan tata rias pengantin, tata boga, bengkel motor, sablon dan percetakan, pengelasan, dan konstruksi skala kecil.

"Pelatihan kewirausahaan yang dilakukan pihak Kemenakertrans melalui metode pengetahuan teknis, praktik kerja lapangan, pemberian modal usaha, proses pendampingan dan strategi pemasaran hasil usaha," paparnya.

Mengenai permodalan, lanjut Muhaimin, peran serta pihak perbankan akan ditingkatkan dalam program kredit usaha rakyat (KUR) khusus TKI.

"TKI purna pun berhak mendapat fasilitas KUR berupa kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)," katanya menambahkan.

Muhaimin Iskandar secara simbolis juga memberikan bantuan kepada calon TKI dan purna TKI di Desa Sumberjeruk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, setelah melakukan dialog dengan sejumlah TKI di desa setempat.

Data di Kemenakertrans per Juli 2010 mencatat jumlah TKI terbanyak berada di Cirebon (Jabar) dengan jumlah 129.717 orang, selanjutnya Indramayu (Jabar) sebanyak 95.581 orang, Subang (Jabar) sebanyak 95.180 orang.

Selanjutnya, Cianjur (Jabar) sebanyak 89.182 orang, Lombok Tengah (NTB) sebanyak 62.512 orang, Lombok Barat (NTB) sebanyak 59.751 orang, Sukabumi (Jabar) sebanyak 55.207 orang, Ponorogo (Jatim) sebanyak 47.717 orang, Lombok Timur (NTB) sebanyak 46.962 orang, dan Malang (Jatim) sebanyak 39.610 orang.

Sebelumnya, Menakertrans juga telah mengunjungi kampung TKI di Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.(*)

(T.KR-MSW/E011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011