Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia berkeyakinan bahwa keputusan pengunduran diri Presiden Mesir Hosni Mubarak akan mengawali bergulirnya proses transisi demokrasi yang damai dan inklusif yang mengikuitsertakan seluruh elemen bangsa itu.

"Pemerintah Indonesia berkeyakinan, sesuai pilihan rakyat Mesir, hal ini akan mengawali bergulirnya proses transisi demokrasi yang damai dan inklusif yang mengikutsertakan seluruh elemen bangsa Mesir," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA, di Jakarta, Sabtu.

Atas nama Pemerintah Indonesia, Menlu yang akan menghadiri pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York pada 13-14 Februari, juga menyampaikan ucapan selamat kepada rakyat Mesir yang telah mampu mengatasi tantangan yang dihadapi saat ini.

Pemerintah Indonesia, menurut Menlu, juga berkeyakinan bahwa proses transisi dapat berjalan dengan baik dan akan mengantarkan Mesir sebagai Negara yang demokratis, lebih maju dan lebih kuat.

Selain itu, lanjut Menlu, Pemerintah Indonesia percaya bahwa Mesir akan tetap memainkan peran penting di kawasan, termasuk dalam mendorong proses perdamaian di Timur Tengah serta tali persahabatan yang selama ini telah terjalin antara kedua negara dapat terus berkembang dan akan semakin ditingkatkan.

"Sebagai negara yang telah mengalami masa transisi demokrasi, Indonesia siap berbagi pengalaman Indonesia dalam melakukan proses reformasi, transisi demokrasi dan transformasi sistem politik."

Menurut Menlu, Indonesia akan selalu berada di sisi Mesir dalam upaya bangsa Mesir menuju transisi yang demokratis serta dalam upaya bersama mewujudkan perdamaian yang langgeng di Timur Tengah.

Awal pekan ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyurati pemerintah Mesir guna berbagi pengalaman terkait krisis politik yang sedang terjadi di negara Benua Afrika itu.

Presiden mengatakan, surat itu telah dibawa oleh utusan khusus Presiden yang juga mantan Menteri Luar Negeri dan mantan Duta Besar Indonesia di Mesir Hassan Wirajuda.

Kepala Negara berharap pesan yang ditulisnya dalam surat itu dapat sampai kepada pemerintah Mesir untuk dijadikan bahan perbandingan.

Seraya tetap menghormati kedaulatan Mesir sebagai negara dan bangsa yang berdaulat, Presiden berharap pemerintah Mesir dapat mengatasi permasalahan dalam negerinya secara tepat dan bijak guna menghindari tindakan kekerasan dan jatuhnya korban yang tidak perlu.

Mesir adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan pemerintah Republik Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945.(*)

(T.G003/S023)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011