Setiap bunga mekar yang agak jauh ke dalam hutan kami selalu sediakan jalan setapak, sehingga masyarakat bisa melihat keunikan bunga itu
Bengkulu (ANTARA News) - Satu bunga Raflesia (Rafflesia Arnoldii) yang mekar di kawasan Hutan Lindung Rindu Hati di Desa Tebat Monok, Kecamatan Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang menarik ratusan pengunjung yang ingin melihat keunikan bunga itu.

"Kemarin sudah mulai ramai, tapi hari ini pengunjung terus berdatangan untuk melihat bunga Raflesia yang sedang mekar ini," kata Holidin, anggota Kelompok Peduli Puspa Langka Tebat Monok yang selama ini menjaga habitat bunga langka itu di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan, bunga itu tengah mekar sempurna dan menarik perhatian pengguna jalan raya Kota Bengkulu-Kabupaten Kepahiang.

Selain warga yang sudah mengetahui informasi bunga mekar itu, plang bertuliskan "Raflesia Mekar" yang dipasang di sisi jalan raya berhasil menarik perhatian warga yang melintas di jalan tersebut.

Lokasi bunga mekar berada di kilometer 51 dari Kota Bengkulu dan berjarak 300 meter dari badan jalan raya.

Untuk melihat bunga tersebut, pengunjung harus memasuki kawasan hutan dengan medan yang lumayan berbukit dan tanah yang licin.

Anggota Kelompok Peduli Puspa Langka sudah membuat jalan setapak yang memudahkan pengunjung menikmati keindahan bunga itu.

"Setiap bunga mekar yang agak jauh ke dalam hutan kami selalu sediakan jalan setapak, sehingga masyarakat bisa melihat keunikan bunga itu," tambahnya.

Selain satu bunga yang mekar, sekitar lima meter dari bunga tersebut terdapat juga satu calon bunga yang diperkirakan akan mekar satu bulan ke depan.

Untuk mengamankan calon bunga tersebut, Holidin dan enam saudaranya melakukan penjagaan dengan mendirikan tenda di pinggir jalan tersebut.

"Kalau tidak dijaga bisa dirusak orang tidak bertanggung jawab, binatang liar atau bahkan dicuri," katanya.

Salah seorang pengunjung dari Kota Bengkulu Yulius Onasis mengaku sangat beruntung bisa menikmati bunga langka itu.

"Meski tinggal di Bengkulu, tapi baru kali ini saya melihat langsung keindahan dan keunikan bunga ini," katanya.

Seperti Yulius, sebagian besar pengunjung adalah warga Kota Bengkulu dan sekitarnya.

Namun, menurut Holidin, pada hari pertama mekar seorang turis asal Jepang sudah melihat dan mengabadikan salah satu bunga terbesar di dunia itu.
(KR-RNI/R014)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011