Jakarta (ANTARA News) – Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada 2001 dinilai menarik karena menegaskan bahwa PKS sudah lebih mengkultur dengan nilai-nilai keindonesiaan karena diselenggarakan di Yogyakarta, 24-27 Februari 2011, serta acara itu tampak jelas ’kedekatan’ PKS dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X (HB X).

Sebelum Mukernas digelar, Sekjen PKS Anis Matta sempat "kulonuwon" ke HB X. Dan rencananya, Kamis (24/2), HB X akan membuka Mukernas sekaligus memberikan sambutan. Besoknya, Jumat (25/2), pengurus DPP PKS akan berkunjung ke Kraton Yogyakarta untuk bertemu Sri Sultan HB X. Komunikasi ’yang tak biasa’ ini seperti sebuah sinyal bahwa PKS akan mengusulkan HB X sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2014.

Keterangan tertulis panitia di Jakarta, Senin, menyebutkan bahwa Ketua DPW PKS Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sukamta menyatakan ke depan PKS diharapkan bisa melakukan pendekatan budaya sehingga menciptakan kultur politik baru.

Jika sebelumnya dengan pendekatan partai dakwah, selanjutnya bisa lebih sempurna dengan pendekatan budaya. "Salah satunya dengan akulturasi budaya sehingga pembentukan karakter building dalam konteks pembangunan nasional tidak hanya di wilayah politik, juga sampai ke nilai-nilai tradisi dan budaya," ujara Sukamta.

Konkretnya, lanjut Sukamta, PKS memberi dukungan atas keistimewaan DIY dan ini sejalan dengan sikap politik HB X.

"Kami melihat secara realistis dan unsur sejarah, keistimewaan wilayah Yogyakarta tak bisa dilepas. Di sisi lain, kami juga mengikuti aspirasi masyarakat DIY. Hasil survei PKS mayoritas rakyat Yogya mendukung keistimewaan Yogyakarta. Selain itu, Sri Sultan HB X di mata kami adalah sosok yang sudah teruji komitmennya. Bukunya yang berjudul "Tahta untuk Rakyat" sudah menjelaskan bagaimana komitmen beliau (HB X) terhadap rakyat," tegas Sukamta.

Apakah ini sinyal bahwa PKS akan mengusung HB X di Pemilu 2014? Ditanya demikian, Sukamta menjelaskan bahwa itu baru pernyataan pribadinya. Meskipun, Sukamta menyatakan ada baiknya wacana ini diusulkan ke DPP.

"Tapi menurut saya Sri Sultan HB X pantas jadi presiden. Beliau dari sisi kapasitas bagus, modal sosialnya kuat sebagai keturunan Mataram. Sudah terbiasa menjadi pemimpin sehingga tidak akan didorong ambisi negatif kepemimpinan, popularitas, korupsi, dan lainnya," ujar Sukamta.

Sementara itu, anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKS Agus Purnomo menjelaskan pemilihan kota Yogyakarta sebagai tempat Mukernas PKS karena selain sarat dengan nilai-nilai budaya, secara politis Yogyakarta juga adalah kota pergerakan.

"Tak bisa dipungkiri, Yogya adalah bagian dari khasanah peninggalan Republik ini. Dan itu telah dimulai sejak berdirinya Mataram Islam di bawah kepemimpinan Sultan Agung. Karena itu, kini PKS mulai mengadopsi pendekatan Sunan Kali Jaga, setelah sebelumnya menggunakan pendekatan Sunan Bonang," ujar  Agus.

Terkait 'kedekatan' PKS dengan HB X sehingga ada peluang akan diusulkan sebagai bakal capres di Pemilu 2014 nanti, Agus yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) DIY menjelaskan bahwa belum ada keputusan resmi dari partai. Namun, Agus menilai selama HB X memimpin Yogyakarta baik sebagai gubernur maupun di Kesultanan Yogyakarta, rakyat Yogya merasa aman dan nyaman.

"Karena beliau (HB X) selalu dekat dengan rakyatnya dan berdiri di atas semua golongan," demikian Agus Purnomo.(*)       
(R009/K004)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011