..cuma untuk membuktikan bahwa saya berada di Tripoli dan bukan di Venezuela dan untuk membantah laporan televisi ...
Tripoli (ANTARA News) - Pemimpin Libya Muamar Kadhafi, Senin  waktu setempat, membantah telah meninggalkan negerinya seiring empat-dasawarsa kekuasaannya sedang dikecam demonstrasi.

"Saya akan bertemu dengan para pemuda di Lapangan Hijau", di pusat kota Tripoli, kata Kadhafi, di televisi yang oleh  stasiun milik  negara disebut sebagai  siaran langsung dari rumah pemimpin negara tersebut.

"Itu cuma untuk membuktikan bahwa saya berada di Tripoli dan bukan di Venezuela dan untuk membantah laporan televisi ... ," kata Kadhafi, sambil memegang payung di bahwa curah hujan sewaktu ia melangkah masuk ke dalam mobil. Hujan mengguyur Tripoli pada Senin malam.

Itu adalah komentar pertama orang kuat Libya itu, sejak protes meletus Selasa lalu (14/2) di negara yang kaya akan minyak di Afrika Utara tersebut, tempat ia telah memerintah selama 41 tahun.

Setelah berhari-hari kerusuhan, unjuk rasa telah menyebar ke ibu kota Libya, Tripoli. Suara tembakan berkumandang. Pemrotes menyerang kantor polisi, kantor penyiaran negara, serta membakar beberapa bangunan pemerintah.

Penduduk di dua kabupaten di Tripoli mengatakan melalui telefon kepada AFP  telah terjadi "pembunuhan besar-besaran", dan beberapa pria bersenjata "melepaskan tembakan secara membabi-buta" di kabupaten Tajura.

Seorang lagi di Fashlum mengatakan beberapa helikopter telah mendaratkan  "pembunuh bayaran Afrika" yang menembaki setiap orang di jalan, sehingga banyak orang tewas.

"Ini jelas adalah akhir dari rejim ini. Ini tak pernah terjadi di Libya sebelumnya. Kami berdoa bahwa itu akan segera berakhir," kata seorang warga di Tripoli timur melalui telefon kepada wartawan AFP di Kairo.
(ANT/A011)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011