Makassar (ANTARA News) - Musisi Makassar berkesempatan tampil di panggung internasional konser musik Java Jazz di Jakarta 4-6 Maret 2011 dengan mengikuti festival menuju Java Jazz yang digelar pada 26-27 Februari di Benteng Rotterdam, Makassar.

Regional Sales Manager Axis Region Sulawesi Octavia di Makassar, Sabtu, menjelaskan, satu peserta yang terbaik berdasarkan penilaian juri dan penonton berhak mewakili wilayah Sulawesi untuk menjajal panggung Java Jazz di Jakarta.

"Setiap wilayah yaitu dari Medan, Palembang, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur- Bali, Kalimantan Timur dan Sulsel akan memilih satu wakilnya untuk main di panggung Java Jazz," jelasnya.

Sebagai penyelenggara, pihaknya akan menanggung seluruh transportasi dan akomodasi musisi yang berhasil menjadi juara pada final wilayah serta hadiah uang tunai sekitar Rp10 juta.

Penonton yang mengirimkan dukungan kepada peserta melalui pesan singkat terbanyak juga berhak ikut menyaksikan langsung Java Jazz.

Festival ini dibagi dalam dua kategori yaitu umum dan pelajar. Audisi kategori pelajar sendiri telah berlangsung pada pekan lalu dengan 19 peserta. Sementara untuk audisi kategori umum diikuti oleh 45 peserta yang terdiri dari grup dan solo.

Kegiatan yang telah masuk tahun ketiga penyelenggaraan ini digelar untuk menggali potensi-potensi bakat musik di daerah agar dapat memiliki mental di panggung internasional.

"Antuasias peserta cukup bagus begitu juga dengan kualitas peserta, banyak talenta yang belum tergali dan membanggakan," katanya.

Kegiatan ini, katanya, tidak lepas dari upaya untuk memperkenalkan produk operator telekomunikasi yang hadir pada 1 juli 2010 ini di Makassar.

"Jangkauan area komunikasi kita telah mencakup seluruh provinsi di Sulawesi dengan jumlah pelanggan nasional sebanyak sembilan juta dan kontribusi Sulawesi pada nasional mencapai dua persen dan perlahan-lahan terus mengalami peningkatan," katanya.

Salah satu juri festival ini Dadi Sufiyadi, mengatakan,unsur musik jazz pada penampilan sejumlah peserta yang telah dinilainya, belum lengkap.

"Jazz-nya belum dapat, tapi kalau fusion jazz, rock jazz, blues dan lainnya mainstream-nya sudah sedikit kena," ujarnya.

Menurutnya, para peserta terlihat masih ragu-ragu dan grogi meski sebenarnya memiliki potensi. "Sekitar 10-15 persen peserta berpeluang maju," ujarnya.

Secara keseluruhan, lanjutnya, yang perlu diicatat adalah semangat dan eksistensi peserta. Kegiatan ini bagian dari awal langkah ke depan meningkatkan semangat dan mencintai musik serta bermain dengan karakter jazz yang benar.

Menurutnya, pada kategori grup belum ada yang menonjol, secara pribadi ia menilai masih didominasi solois. "Diharapkan kegiatan seperti semakin sering digelar," pungkasnya.(*)

(T.KR-RY/S016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011