Jakarta (ANTARA News) - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia mengukuhkan Majelis Pengurus Pusat ICMI periode 2010-2015 di Jakarta, Rabu malam.

Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia terpilih Ilham A Habibie, Nanat Fatah Natsir, Marwah Daud Ibrahim, Priyo Budi Santoso dan Sugiharto.

Ketua Presidium adalah Ilham A Habibie, sedangkan Ketua Dewan Kehormatan adalah BJ Habibie, Ketua Dewan Penasihat adalah Jimly Ashiddiqie, Ketua Dewan Pakar adalah Hatta Rajasa, Wakil Ketua Utama Mohammad Nuh.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Muhammad Taufiq dan Bendahara Umum Sandiago S Uno.

Ketua Presidium Ilham A Habibe mengatakan ICMI yang lahir 20 tahun lalu akan tetap konsisten dengan visi dan misi yang dicanangkan yaitu sebagai organisasi kemasyarakatan non politis.

"ICMI diharapkan sebagai pemersatu ummat untuk turut serta menyelesaikan masalah negara, bangsa dan ummat," katanya.

Dia juga menambahkan karakter organisasi ICMI ada tiga yakni sifat ke-Islaman, ke-Indonesiaan dan ke-Cendekiawanan.

ICMI bertekad untuk tetap berperan meningkatkan kualitas dan integritas kader bangsa dengan melakukan revitalisasi program di berbagai bidang.

Dalam acara itu, selain agenda pengukuhan Majelis Pengurus Pusat ICMI juga dilakukan penandatanganan kerjasama dengan berbagai pihak.

Untuk program pengembangan jaringan media dan informasi, ICMI menandatangani nota kesepakatan dengan Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA.

Dirut LKBN ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf mengatakan, ada kepedulian bersama antara ICMI dengan jajaran manajemen LKBN ANTARA tentang perlunya membangun karakter negeri ini melalui pemberitaan yang mencerahkan.

Inisiatif ini dimulai dari diskusi antara Marwah Daud Ibrahim dan Dirut LKBN ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf.

"Banyak narasumber yang berilmu pengetahuan luas dan berwawasan NKRI dari para anggota ICMI yang tersebar diseluruh pelosok Nusantara dan luar negeri yang potensial menjadi narasumber pemberitaan Perum LKBN ANTARA, sebagai satu-satunya kantor berita nasional," katanya.

Rintisan kerjasama, katanya, dilakukan setidaknya dalam dua hal, pertama narasumber pemberitaan termasuk pemberitaan kegiatan dan riset terkini yang berwawasan penguatan karakter bangsa.

Kedua, kegiatan bersama untuk pencerahan publik yang berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat melibatkan pihak lain yang memiliki misi yang sama.(*)

(L.W004*A025/A025)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011