Jakarta (ANTARA News) – Ketua Umum Benteng Kedaulatan (BK) Farhan Effendy menilai sikap dua partai yang tidak setia dalam koalisinya yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Parai Golkar, seharusnya tidak keluar koalisi.

"Kedua partai ini meski duduk bersama dalam koalisi. Namun kelakuannya dinilai tidak setia dan tidak patas sebagai pendukung pemerintahaan SBY-Boediono," kata Farhan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Menurut Farhan, sejak semula, keinginan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membentuk koalisi permanen sehingga terbentuk pemerintahan yang stabil, efektif dan terkontrol, namun dalam perjalanan terganggu adanya dua parpol anggota koalisis yang tidak setia.

Dia menambahkan, jika ditelisik dari sifat kedua partai ini, jelas-jelas tidak memungkinkan bergabung lagi dalam koalisi.

"Jika sudah merasa bersalah, harusnya kedua partai ini minggir saja. Bukankah, mereka merasa lebih suka beroposisi?,” kata alumni IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Alasan lainnya, menurut Farhan, jika Golkar mempunyai perasaan kerakyataan dan  mengindahkan rasa kemanusiaan yang pernah diberangusnya selama Orde Baru, Golkar perlu memperbaiki diri, dengan membangun mental para politisinya agar bersifat jujur dan ksatria.

Begitu pula dengan PKS, kata Farhan, ada kesan partai ini adalah semau-maunya, terlihat PKS mengaku sebagi partai reformis, tetapi juga pernah mendorong HM Soeharto sebagai pahlawan nasional.

"Sikap kedua parpol yang tidak setiap dengan koalisinya dikhawatirkan dapat menghambat pemerintah SBY-Boediono guna menyelesaikan program-progranya hingga 3,5 tahun kedepan," demikian Farhan Effendy.(*)

(R009/K004)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011