Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiharto mengatakan rumusan bangunan dari Sekretariat Gabungan (Setgab) yang ada saat ini, perlu diperjelas untuk lebih mengoptimalkan fungsinya.

"Bangunan Setgab itu seperti apa seharusnya, formasi Setgab seperti apa seharusnya," katanya, di Jakarta, Minggu, dalam diskusi publik bersama politisi muda tentang Setgab.

Ia menjelaskan, Setgab adalah suatu forum yang diperlukan agar sistem presidensial tetap kuat dalam menghadapi multipartai. Setgab, ujarnya, adalah inovasi struktural yang perlu ada.

Masalahnya Setgab saat ini belum optimal sehingga perlu disempurnakan, ujarnya.

"Sekarang tergantung desain Setgab seperti apa, yang tetap demokratis," katanya dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), yang dihadiri sejumlah politisi partai.

Bima menyarankan ke depan, ada tiga agenda utama yang harus dilakukan berkaitan dengan Setgab dan koalisi partai, yakni pertama menulis ulang kontrak politik.

"Karena kontrak politik yang lalu terlalu normatif, tidak implementatif, dan multiinterpretatif," katanya.

Kontrak politik ini seharusnya jelas, tidak normatif, dapat dilaksanakan, dan tidak menimbulkan beragam interpretasi. Dan, kontrak politik ini dapat mensinkronisasi antara eksekutif dan legislatif, katanya.

Agenda kedua yaitu memperjelas mekanisme pembuatan keputusan di Setgab. Ia menuturkan jangan sampai Setgab hanya menjadi forum formalitas saja.

"Setgab harus menjadi tempat yang dinamis untuk membahas suatu isu. Harus dinamis didalam dan solid diluar. Jangan apa yang disepakati didalam (Setgab) tapi tidak sama ketika diluar," katanya.

Ia menjelaskan di internal Setgab sudah sewajarnya terjadi perdebatan yang dinamis, tetapi diluar forum harus ada kesamaan suara, bukan sebaliknya.

"Jangan sebaliknya, di dalam solid, tapi di luar dinamis. Begitu keputusan disepakati di Setgab semua wajib mengamankan," katanya.

Selanjutnya, agenda ketiga yang harus dilaksanakan adalah membenahi komunikasi politik di Setgab, yang dirasakan sangat kedodoran.

"Komunikasi politik ini harus dibenahi, siapa yang bicara atas nama Setgab. Jika komunikasi politik ini tidak ditata, maka akan ada distorsi yang memperkeruh suasana, dan berpengaruh pada soliditas," katanya.

Ia berharap tiga agenda ini dapat dilaksanakan segera.(*)

(T.H017/R010)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011