Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo akan mengevakuasi 104 warga negara Indonesia pengungsi asal Sendai, Fukushima, daerah yang dilanda tsunami pascagempa besar 8,9 skala richter di Jepang.

Mereka tiba di Tokyo Senin pagi dan akan dievakuasi ke Jakarta Selasa (15/3).

Pernyataan KBRI yang diterima ANTARA di Jakarta Senin menyebutkan, keputusan tersebut diambil setelah Duta Besar Muhammad Lutfi dan Tim Perlindungan WNI dari Kemlu RI melakukan dialog dengan para pengungsi tersebut.

Para pengungsi memutuskan untuk dievakuasi ke Indonesia karena secara psikologis kondisi traumatik pasca gempa masih dirasakan oleh para wanita dan anak anak.

Para pengungsi saat ini berada di gedung Sekolah RI Tokyo (SRIT) untuk beristirahat dan makan siang yang disiapkan oleh dapur umum dari pihak guru-guru, ibu-ibu KBRI dan warga Indonesia secara bergotong royong.

Sedangkan empat WNI pengungsi asal Fukushima yang tiba di Tokyo tadi siang telah dibawa ke rumah sakit militer di Tokyo untuk menjalani pemeriksaan ketat melalui radiologi dan pemeriksaan darah untuk memastikan kondisi mereka.

Setelah pemeriksaan menyeluruh selama sekitar dua jam, mereka telah dinyatakan aman dari radiasi.

Tim Relief KBRI Tokyo Gelombang I yang masih di Sendai, Miyagi melaporkan bahwa tim telah menjemput satu orang perawat Indonesia bernama Wisita Permanasari dari RS Tohoku Kosei Nenkin.

Tim juga telah berhasil menjemput tiga mahasiswa Indonesia dari Natori, yaitu Robert Dwiputra, Tahta Erlangga, dan Achmad Faisal Dwiputro.

Saat ini tim sedang dalam perjalanan untuk menjemput dua orang perawat bernama Desi Subarkah dan Jajang Rahmat Hidayat.

Pada pukul 14.30, Call Center KBRI Tokyo telah memperoleh konfirmasi kondisi selamat 10 perawat Indonesia di Aomori, yang sebelumnya dikabarkan hilang.

(N006/A033/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011