Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 13 mahasiswa dan 41 dosen Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang sedang berada di Jepang hingga kini belum diketahui nasibnya karena tidak bisa dihubungi.

"Kami hingga kini masih terus melakukan pemantauan dan mencari informasi mengenai kondisi mereka pascagempa dan tsunami di Jepang," kata Kepala Kantor Urusan International (KUI) UGM Rachmat Sriwijaya di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia,di sela pertemuan dengan mahasiswa Jepang di UGM, sebagian besar di antara mereka sedang dalam tugas belajar, karena UGM mempunyai program pertukaran mahasiswa untuk saling belajar mengenai budaya dan bahasa Jepang.

"Jadi, kami terus melakukan koordinasi untuk mengumpulkan informasi mengenai keberadaan mereka pascagempa dan tsunami di Jepang," katanya.

Ia mengatakan, kondisi keselamatan mahasiswa dan dosen UGM tersebut hingga kini masih belum bisa dipastikan. "Jadi, kami masih terus mengumpulkan informasi mengenai keberadaan dan kondisi mereka, terutama yang berada di wilayah bencana," katanya.

Menurut dia, hingga kini juga belum ada laporan mengenai mahasiswa dan dosen UGM yang menjadi korban tsunami maupun radiasi nuklir.

"Jika mereka sudah terdata akan segera dievakuasi ke Tokyo untuk dipulangkan ke Indonesia bersama dengan WNI yang lain," katanya.
(B015*H010/E005)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011