Surabaya (ANTARA News) - Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla, Menpora Andi Mallarangeng, dan Rektor ITS Surabaya Prof Priyo Suprobo akan menerima "Anugerah PWI Jatim" dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-65 di Surabaya (18/3).

"Penerima penghargaan lainnya adalah Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Dirut PT PLN Dahlan Iskan, Gubernur Jatim Soekarwo, Ketua Harian PB Pertina Sahat Simanjuntak, dan Ketua Dewan Kesenian Jatim Achmad Fauzi," kata Ketua Panitia HPN PWI Jatim, Akhmad Munir, di Surabaya, Kamis.

Ia menjelaskan semua tokoh itu akan hadir dalam Malam Resepsi HPN ke-65 yang digelar PWI Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya pada Jumat (18/3) malam, karena panitia sudah menyebarkan sekitar 300 undangan.

"Irfan Bachdim dan Bustomi juga akan memperoleh penghargaan khusus bidang olahraga dari SIWO PWI Jatim," katanya.

Senada dengan itu, Ketua PWI Jatim, Dhimam Abror Djuraid, mengemukakan, PWI Jatim memang memberikan sejumlah penghargaan kepada tokoh nasional, tokoh Jatim, korporasi berkinerja jempolan, wartawan senior, wartawan berprestasi yang memenangkan lomba karya tulis dan karya foto, serta insan olahraga berprestasi.

"Pak JK dengan posisinya sekarang sebagai Ketua Umum PMI Pusat memiliki kontribusi dan kinerja yang sangat berarti bagi kemanusiaan ketika terjadi erupsi Gunung Merapi. Kita masih ingat bagaimana Pak JK sangat sigap menggerakkan kekuatan PMI dalam membantu korban erupsi Merapi," katanya.

Demikian halnya dengan Andi Mallarangeng. "Sebagai Menpora, Andi Mallarangeng mampu mengangkat prestasi olahraga Indonesia di ajang Sea Games tahun 2009 di Filipina," katanya.

Untuk Dirut PT PLN Dahlan Iskan, katanya, berjasa dengan gebrakannya dalam mereformasi layanan kelistrikan nasional, seperti menihilkan "byar pet" dan program satu juta sambungan baru.

Sementara Anas Urbaningrum, menurut Abror, adalah tokoh muda Jatim yang kiprahnya di ranah politik nasional sangat besar sejak menjabat Ketua Umum PB HMI, anggota KPU Pusat, dan orang pertama di PD.

"Kalau Rektor ITS Surabaya Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD itu karena beliau mampu meningkatkan peringkat ITS di antara sejumlah universitas di dunia, bahkan di Indonesia telah menduduki peringkat pertama," katanya.

Secara terpisah, staf Humas ITS, Tjatwari Atisoendari, mengatakan Priyo Suprobo sejak menjabat pada Juli 2007 cukup berprestasi mulai dari bidang akademik, keuangan dan SDM organisasi, kemahasiswaan, serta kerjasama/pengembangan.

"Di bidang akademik, prestasi yang ada antara lain diraihnya status akreditasi institusi `A` dari BAN PT pada tahun 2008, padahal di Indonesia hanya ada empat universitas yang menerima akreditasi A, yaitu ITS, ITB, UI, UGM," katanya.

Dalam bidang penelitian dosen dan "output" intelektual terjadi peningkatan signifikan, di antaranya nilai kontrak penelitian kerja sama tahun 2010 tercatat Rp41,8 miliar, atau meningkat lebih dari 35 persen dari tahun 2007/2008.

"Di bidang kerja sama dan pengembangan, prestasi internasional yang paling membanggakan adalah diraihnya predikat ranking internasional ke - 64 Dunia atau ke-1 seluruh Indonesia (Januari 2011) versi webbometric yang diakui Ditjen Dikti sebagai salah satu indikator internasionalisasi," katanya.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011