Kami menilai serangan ini telah sangat efektif dalam menurunkan secara mencolok kemampuan pertahanan udara rejim
London (ANTARA News) - Pasukan Inggris, Minggu, ikut dalam "serangan terkoordinasi terhadap sistem pertahanan Libya", demikian keterangan militer di London.

"Saya bisa mengkonfirmasi bahwa Angkatan Bersenjata Inggris terlibat dalam serangan lain terhadap sistem pertahanan udara Libya," kata Kepala Perwira Komunikasi Strategis Staf Pertahanan Mayor Jenderal John Lorimer di dalam satu pernyataan Kementerian Pertahanan (MoD).

"Untuk kedua kali, Inggris telah menembakkan Rudal Serang Darat Tomahawk (TLAM) dari kapal selam kelas Trafalgar Class di Laut Tengah sebagai bagian dari rencana terkoordinasi koalisi untuk menerapkan resolusi," kata Lorimer.

Serangan tersebut menandai hari kedua keikutsertaan Inggris dalam satu operasi untuk memberlakukan zona larangan terbang yang diberlakukan PBB terhadap negara Afrika utara tersebut.

Inggris, Minggu pagi, menyatakan serangan udara dan lautnya pada malam hari telah "sangat berhasil" dan menekankan Inggris akan melakukan apa saja yang bisa dilakukannya guna menghindari korban jiwa.

"Kami dan mitra internasional kami akan melanjutkan operasi dalam mendukung Resolusi 1973 Dewan Keamanan PBB," demikian isi pernyataan tersebut.

Serangan Barat terhadap sistem pertahana udara Libya dalam dua hari belakangan telah menghentikan kegiatan udara Angkatan Udara pemimpin Libya Muamar Gaddafi, kata seorang pejabat senior lembaga pertahanan AS Pentagon, Minggu.

"Kami menilai serangan ini telah sangat efektif dalam menurunkan secara mencolok kemampuan pertahanan udara rejim," kata Laksamana Madya Bill Gortney, Direktur Kepala Staf Gabungan militer AS, kepada wartawan di Pentagon,Amerika Serikat .

"Tak ada kegiatan udara baru oleh rejim tersebut dan kami tak mendeteksi emisi radar dari lokasi pertahanan udara mana pun yang dijadikan sasaran," kata Gortney. "Sebelumnya telah ada peningkatan besar penggunaan semua radar pengawas udara Libya."

Gortney juga mengatakan pengumuman gencatan senjata baru oleh Libya pada Minggu tak bisa dipercaya.

"Saya mempertanyakan semua yang diserukan oleh Gaddafi. Ia menyerukan gencatan senjata dan kemudian memberi tahu tentaranya untuk bergerak memasuki Benghazi setelah ia menyerukan gencatan senjata."

Libya mengumumkan gencatan senjata baru untuk semua unit militernya pada Minggu, setelah sehari pemboman oleh pasukan Barat dalam upaya melindungi warga sipil dari tentara pemerintah.

Pemimpin Libya Muamar Gaddafi telah menggunakan tank dan senjata artileri guna berusaha menggilas aksi perlawanan terhadap empat dasawarsa kekuasaannya.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011