Jakarta (ANTARA News) - Penyelenggaraan Jakarta International Defense Dialogue diharapkan akan mampu memacu pengembangan industri strategis di bidang pertahanan yang akan dikelola BUMN Industri Strategis.

Demikian disampaikan Anggota Komisi I DPR RI Nurhayati Ali Assegaf di Jakarta, Rabu berkaitan dengan penyelenggaraan Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) yang berlangsung 23-25 Maret di Balai Sidang Jakarta.

"Kita sedang buat BUMNIS. Kita harap bisa belajar banyak dari acara itu," kata Nurhayati yang juga Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI itu.

Dia mengatakan, Indonesia bisa belajar dari negara lain yang telah berhasil dari pertemuan-pertemuan seperti itu. Misalnya stabilitas keamanan di Malaysia, Singapura dan Korea Selatan. "Kalau itu terjaga, investasi akan masuk," katanya.

Dari dialog itu, Indonesia bisa mempengaruhi negara-negara lain seperti masalah perbatasan. "Kita tidak hanya jadi pendengar. Jangan jadi pendengar dan menjadi penonton dalam dialog," katanya.

Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini juga mengatakan, Indonesia harus berperan dalam mengamankan perbatasan. "Kita harus bisa mempengaruhi negara lain. Kita harus bisa menjual alat militer kita kepada negara-negara peserta, jangan Indonesia jadi konsumer," katanya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) yang diselenggarakan bersama oleh Kementerian Pertahanan dan Universitas Pertahanan.

JIDD bertema "Strengthening Security and Stability" dihadiri perwakilan dari 40 negara yang melibatkan menteri pertahanan serta panglima dari beberapa negara.

Dialog menghadirkan 50 orang pembicara internasional dan diikuti oleh 1.300 peserta dari luar negeri.

JIDD bertujuan mempertemukan para pemimpin, perwira militer, akademisi dan pembuat kebijakan dari seluruh wilayah Asia Pasifik dan sekitarnya untuk memperkuat harmonisasi prioritas keamanan dan strategi serta dialog dan keterlibatan antara pasukan pertahanan yang sangat penting bagi stabilitas masa depan wilayah Asia Pasifik.

Selain itu, JIDD juga bertujuan untuk mempromosikan kerja sama antarpemerintah guna menghadapi berbagai ancaman dan permasalahan keamanan baik di kawasan regional maupun internasional.

Terdapat tiga tema yang akan diangkat dalam JIDD 2011, yaitu membangun kerja sama strategis dalam memperkuat stabilitas keamanan di kawasan internasional, peningkatan keterbukaan di kawasan internasional baik dalam hal kerja sama maupun organisasi, serta membentuk model strategis pertahanan keamanan. (*)

(T.S023/H-KWR)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011