Surabaya (ANTARA News) - Mahasiswa Pecinta Alam (Wanala) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang tergabung dalam tim Airlangga-Semen Gresik Elbrus Expedition 2011 (ASGEE 2011) telah siap menaklukkan puncak Mount Elbrus (5642 mdpl) di Rusia pada Mei 2011.

"Kami telah mendapat pelatihan dan materi pendakian dari BangRipto Mulyono yang merupakan pendaki senior Indonesia yang selama ini dikenal sebagai pendaki tangguh dan sukses menaklukkan puncak tertinggi dunia, Mount Everest," kata ketua ekspedisi ASGEE 2011, Evandra, Kamis.

Ia menjelaskan Ripto telah melatih tim ekspedisi ASGEE 2011 di sekitar basecamp Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pos pengamatan Gunung Api Bromo di Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, selama tiga hari (20-23/3).

"Materi yang diberikan Bang Ripto adalah mempersiapkan bekal fisik dan skill teknis pendakian yang dibutuhkan untuk pendakian gunung es seperti di Mount Elbrus, karena itu tim berlatih menggunakan peralatan yang wajib dibawa ketika di medan es, antara lain rope, crampon dan ice axe," katanya.

Setelah berlatih teknik berjalan di medan salju dan es (ice and snow climbing), katanya, tim juga dilatih teknik penyelamatan diri ketika tergelincir di medan es (Self Arrest), teknik berjalan dalam grup (moving together) dan keamanan pergerakan (self belaying).

"Dengan segudang pengalamannya, Bang Ripto Mulyono kami percaya sebagai tim ahli dan instruktur materi tim ASGEE 2011, apalagi Bang Ripto sangat akrab dengan telinga para komunitas sejenis di Indonesia, terutama sekali keahliannya menaklukkan pendakian di gunung es," katanya.

Ripto yang anggota Mapala UI itu telah berulangkali "naik-turun gunung" hingga lebih dari 20 kali yakni di Puncak Cartenz (Jaya Wijaya - Indonesia), ke Puncak Aconcagua (6969 mdpl), dan Puncak Ameghino (6123 mdpl) di Pegunungan Andes (Argentina) tahun 1993.

Selain itu, ke puncak Paldor (5981 mdpl) di Genes Himal (April 1997, bersamaan dengan ekpedisi Everest Indonesia yang digagas oleh Kopassus) dan bahkan berhasil menjinakkan puncak Island Peak (6200 mdpl) sampai dua kali, termasuk juga di Everest Region.

Kini, dia bekerja sebagai "mountain guide" di puncak tertinggi di Indonesia yakni pegunungan Jaya Wijaya, Papua.

Bagi Ripto Mulyono, latihan bersama Tim Atlet ASGEE 2011 di Bromo ini sekaligus digunakan sebagai monitoring data fisik atlet calon pendaki.

Enam atlet mahasiswa Unair yang dilatih adalah Evandra (22 tahun), Bagus Setiawan (23), Miftahul Agusta (21) mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), satu-satunya perempuan yaitu Lestari Ningsih (22) mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Yasak (20) mahasiswa FISIP, dan Asyeb Awaludin (22), mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST).

Menurut Ripto Mulyono, fisik semua atlet sudah relatif siap untuk mendaki Elbrus yang merupakan salah satu dari tujuh yang dikenal sebagai "The Seven Summit" (Tujuh Puncak Dunia).

"Pada dasarnya fisik tim ini sudah siap, namun yang paling penting adalah adaptasi tubuh karena di Elbrus nanti cuacalah yang akan menentukan," katanya.

Rencananya, tim ASGEE bertolak dari Indonesia menuju Rusia pada 13 Mei 2011, sehingga pada 20 Mei 2010 bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional ditargetkan telah memuncaki dua puncak Elbrus, yakni Western Peak (5642 mdpl) and Eastern Peak (5621 mdpl).

Puncak Elbrus merupakan target ketiga Wanala Unair dari "The Seven Summit" yang akan didaki. Yang sudah berhasil didaki adalah Puncak Cartenz (4884 mdpl) tahun 1994; puncak Kilimanjaro (5895 mdpl) 2009, tahun 2011 ini di Elbrus.

Target berikutnya, tahun 2013 di Aconcaqua (6459 mdpl), tahun 2016 di puncak McKinley (6194 mdpl), tahun 2019 di puncak Vinson Masif (4808 mdpl), dan terakhir tahun 2022 di Puncak Everest (8850 mdpl).

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011