Apa gunanya DPR dan partai politik lagi? Kalau calon perorangan bisa maju dan menang. Itu artinya tidak diperlukan lagi perwakilan masyarakat di DPR maupun di partai politik
Jakarta (ANTARA News) - Dewan Perwakilan Rakyat tidak diperlukan lagi bila wacana calon presiden dari jalur perorangan atau independen jadi kenyataan.

"Bila calon perorangan itu menjadi sebuah keniscayaan, maka DPR dan partai politik tak diperlukan lagi. DPR dan partai politik dibubarkan saja," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat Mohammad Jafar Hafsah di Jakarta, Jumat.

Menurut Jafar, DPR dan partai politik sebagai perwakilan dan tempat aspirasi masyarakat sudah tidak berguna lagi.

"Apa gunanya DPR dan partai politik lagi? Kalau calon perorangan bisa maju dan menang. Itu artinya tidak diperlukan lagi perwakilan masyarakat di DPR maupun di partai politik," tanya dia.

Ia menyebutkan, DPR adalah mitra kerja dari pemerintah. DPR adalah perwakilan dari partai politik dan partai politik adalah tempat masyarakat menyampaikan aspirasinya.

Ia mencontohkan, Partai Demokrat yang mampu mengusung calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan menang, tapi masih kesulitan untuk membangun pemerintahan karena masih ada halangan di DPR.

"Saya tidak bisa membayangkan apa jadinya kalau calon presiden perorangan memimpin negara ini. Tentunya akan kesulitan karena tidak ada perwakilan mereka di parlemen," kata anggota Komisi IV DPR RI itu.

Oleh karenanya, ia menyarankan, calon perorangan itu tidak tepat diwujudkan sekarang ini, maupun untuk seterusnya.

"Jadi calon perorangan itu rasanya tidak tepat dan pasti akan rapuh. Partai Demokrat saja sudah membentuk koalisi, masih saja kerepotan," sebut Jafar.

Tak hanya itu saja, ujar Jafar, untuk maju sebagai calon presiden, pastinya akan mengumpulkan tanda tangan dari masyarakat dalam jumlah tertentu.

"Pada saat pemilihan presiden akan terjadi penggandaan jumlah suara karena masyarakat sudah memberikan dukungan untuk calon perorangan, lalu pada saat pilpres, masyarakat yang sudah memberikan dukungan dan tandatangan itu ikut juga memilih atau mencoblos capres lain," ungkap Jafar.
(zul/A038)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011