"Api baru bisa padam setelah seluruh material di tangki tersebut habis terbakar."
Cilacap (ANTARA News) - Api yang membakar tangki 31 T-02 di kilang Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, hingga pukul 11.50 WIB, sulit dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran.

Wartawan ANTARA News di Cilacap, Sabtu, melaporkan, api masih terlihat berkobar sangat besar di tangki yang terbakar dengan disertai asap hitam pekat membumbung tinggi.

Kobaran api terlihat sangat jelas lantaran angin di sekitar lokasi kebakaran bertiup cukup kencang.

Kendati demikian, kobaran api tersebut relatif lebih kecil dengan kondisi beberapa jam sebelumnya.

Public Relations Section Head Pertamina RU IV Cilacap, Kurdi Susanto, mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan kapan kebakaran tersebut bisa dipadamkan.

"Api baru bisa padam setelah seluruh material di tangki tersebut habis terbakar. Tapi, sekarang kobaran apinya mulai mengecil," katanya.

Menurut dia, Pertamina terus berupaya melakukan pemadaman dengan melokalisasi kebakaran tersebut.

Dalam hal ini, kata dia, tiga tangki bahan bakar jenis kerosine yang berada di dekat tangki 31 T-02 telah dikosongkan dan didinginkan.

"Tangki-tangki kami telah dilengkapi dengan alat semprot otomatis sehingga jika ada yang terbakar, tangki lainnya secara otomatis menyemprotkan air untuk pendinginan," katanya.

Menurut dia, tangki 31 T-02 berisi minyak ringan HOMC (High Octane Mogas Component) berupa cairan untuk meningkatkan nilai oktan pada premium.

Ia mengatakan, tangki tersebut baru terisi HOMC sekitar 60 persen dari kapasitas sebesar 10 ribu kiloliter.

Dengan demikian, kata dia, kebakaran ini tidak mengganggu proses produksi bahan bakar minyak di Pertamina RU IV Cilacap yang mencapai 348 barel per hari.

"Stok BBM kita masih cukup hingga 22 hari ke depan dan produksi tetap berjalan. Kami juga masih memiliki tiga tangki HOMC yang tersebar di beberapa titik," katanya.

Berkaitan dengan dugaan penyebab kebakaran yang terjadi sejak pukul 04.55 WIB tersebut, dia mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkannya.

Menurut dia, Pertamina menyerahkan penyelidikan tersebut kepada Tim Forensik Kepolisian Daerah Jawa Tengah untuk menyelidikinya.

"Akan tetapi penyelidikan tersebut baru dapat dilakukan setelah api berhasil dipadamkan dan tim kami menyatakan lokasi sudah aman. Kami belum bisa memastikan kapan api dapat dipadamkan," katanya.

Sementara berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA, kobaran api diperkirakan dapat dipadamkan dalam kurun waktu satu hingga dua hari ke depan.

Estimasi tersebut berdasarkan musibah kebakaran yang terjadi pada tahun 1995.

"Pada kebakaran tahun 1995 yang melanda tujuh tangki akibat sambaran petir, api baru bisa padam setelah satu minggu. Kalau kebakaran ini diperkirakan dapat dipadamkan dalam kurun waktu satu hingga dua hari," kata seorang warga, Bangun (37).

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011