"Saya berharap kualitas perempuan Aceh terus ditingkatkan, sehingga bisa setara dengan laki-laki, namun disesuaikan dengan kodratnya seperti anjuran agama Islam."
Banda Aceh (ANTARA News) - Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, mengakui bahwa banyak kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di wilayahnya masih tersembunyi atau tidak terungkap ke permukaan.

"Saya meyakini banyak kasus KDRT di Aceh. Namun, tidak semuanya terdata dan dilaporkan kepada pihak berwenang atau berlanjut ke pengadilan," katanya di hadapan pengurus Balai Syura Urueng Inong Aceh di Banda Aceh, Sabtu.

Hal itu disampaikan disela-sela pertemuan dengan Balai Syura Ureung Inong Aceh atau sebuah wadah bersama organisasi perempuan di provinsi tersebut.

Untuk itu, Irwandi Yusuf meminta elemen masyarakat terutama para aktivis perempuan agar membantu pemerintah menyosialisasikan dampak buruk yang ditimbulkan dari kasus-kasus KDRT.

Gubernur Aceh mengharapkan, agar ke masa depan kaum perempuan di Aceh terus meningkatkan kualitasnya, sehingga memiliki kemampuan yang setara dengan laki-laki.

"Saya berharap kualitas perempuan Aceh terus ditingkatkan, sehingga bisa setara dengan laki-laki, namun disesuaikan dengan kodratnya seperti anjuran agama Islam," kata dia.

Kaum perempuan, katanya memiliki potensi besar dalam pembangunan Aceh kedepan yang tidak bisa diremehkan oleh berbagai pihak.

"Karenanya, saya akan menyambut baik pemikiran dan partisipasi yang telah diperlihatkan kaum perempuan di Aceh. Saya juga berharap perhatian yang sama dari pemerintah di seluruh kabupaten/kota di Aceh untuk pemberdayaan mereka," kata dia.

Terkait dengan akan digelarnya pemilihan kepala daerah (pilkada) bupati/wali kota dan wakilnya serta gubernur/wakil gubernur akhir 2011, Gubernur Irwandi Yusuf juga berharap, kaum perempuan Aceh agar dapat memilih para pemimpin yang mampu membawa Aceh lebih baik ke masa depan.
(T.A042/A011)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011