Kita akan hentikan di paripurna 8 April nanti. Itu tikungan terakhir kami untuk menjegal pembangunan gedung DPR"
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI Roy Suryo menyatakan tidak mau diadu domba dengan anggota Fraksi Demokrat lainnya, termasuk Ruhut Sitompul, setelah mereka berbeda pendapata dalam menyikapi rencana pembangunan gedung baru DPR RI.

"Saya tidak menanggapi statement RS (Ruhut Sitompul) soal gedung baru DPR RUU karena sikap saya konsisten terhadap rakyat dan kami tidak mau diadudomba," katanya kepada pers di Gedung DPR/MPR Jakarta, Selasa.

Ruhut menilai Roy hanya ingin popularitas dengan mengungkapkan pendapat yang berbeda dari keputusan partai. "Dia kan hanya mau terkenal. Mana bisa dia terkenal lebih dari Poltak si raja minyak," kata Ruhut.

Ruhut mengatakan, penolakan Roy Suryo tidak akan memengaruhi Partai Demokrat untuk terus mendukung pembangunan gedung baru DPR. "Kami tetap pada keputusan, tidak akan berubah," katanya.

Roy Suryo kini bergabung dalam Koalisi Tolak Pembangunan Gedung DPR yang menilai pembangunan gedung baru DPR tidak memiliki urgensi bagi DPR RI sekarang.

Pernyataan itu juga diperkuat Budiman Sujatmiko (FPDI Perjuangan), Edhy Prabowo (Gerindra), Teguh Juwarno (PAN), Malik Haramain (PKB) dan Roy Suryo (FPD) kepada pers di Pressroom DPR RI, Jakarta.

Menurut Roy, rencana pembangunan gedung DPR dengan anggaran sangat besar akan melukai rasa keadilan masyarakat.

Dia menilai persepsi masyarakat terhadap kinerja DPR saat ini masih sangat rendah sehingga harus diperbaiki, dengan kerja keras meningkatkan kinerja legislasi, pengawasan dan penganggaran yang berpihak pada rakyat.

"Bukan malah membangun gedung baru. Kantor DPR adalah rumah rakyat, sehingga pembangunan gedung DPR harus mendapat persetujuan dari rakyat," ujarnya seraya mengatakan proses pembangunan harus melibatkan masyarakat melalui sayembara secara terbuka.

Sedangkan Budiman menyatakan, pembangunan gedung DPR adalah langkah tidak arif karena bertentangan  dengan realitas sosial yang serba kesusahan sekaligus menunjukkan DPR tidak memiliki empati terhadap penderitaan rakyat.

"Kami akan mengajak seluruh fraksi di DPR RI untuk menanggalkan kepentingan masing-masing dan bersatu dengan aspirasi rakyat untuk membatalkan pembangunan gedung baru dengan harapan kepercayaan masyarakat terhadap DPR RI periode 2009-2014 akan meningkat," ujar Budiman.

Upaya menggalang penolakan pembangunan gedung DPR itu hingga kini telah memperoleh sambutan dari beberapa anggota yang telah menandatangani, yakni Hasrul Azwar dan Romahurmuzy (PPP), Hendra Singkaru (PAN) dan Eva Kusuma Sundari (PDI Perjuangan).

Sementara Malik Haramain menegaskan proses persetujuan desain gedung harus diputuskan melalui rapat paripurna sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi di DPR dan dia berjanji untuk segera menghentikan recana pembangunan gedung DPR tersebut dalam rapat paripurna Kamis nanti itu.

"Kita akan hentikan di paripurna 8 April nanti. Itu tikungan terakhir kami untuk menjegal pembangunan gedung DPR," ujar Malik.

Dia bahkan menyebut pembangunan gedung adalah recana bodoh dan menggelikan serta membuat jengkel masyarakat.(*)

S023/S019

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011